Modus, Diduga Seorang Oknum ASN Pegawai Samsat Ciledug Kota Tangerang Gelapkan Uang Puluhan Juta

Kota Tangerang | antarwaktu.com – Menolong teman malah berakhir dengan duka dan kesedihan. lni dikarenakan terbius dengan janji- janji manis dan tipu daya penuh pengalaman, sehingga orang terbuai dengan rayuan mautnya.

Susah duit halal, uang harampun jadi, nekad sudah dengan bermodal dusta (modus) sehingga terjadi tipudaya serta rayuan maut maka lenyaplah sudah berpindah uang korban.

Komariah alias Kokom (45) warga Alas Tua Rt 02/04 Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, ia adalah seorang janda beranak tiga dimana dirinya sebagai tulang punggung untuk keluarga semenjak suaminya meninggal dunia.

Dengan keadaan sulit kokom bertahan ditengah pasrahnya hidup, belum lagi Satu dari tiga anaknya mengalalami sakit yang divonis dokter Corneal Ulcer (H16.0) dan harus tindakan operasi, walaupun demikian kokom telah mengumpulkan uang dengan jerih payah dalam sekian lama untuk biaya operasi anaknya itu. setelah sekian lama berjalan akhirnya terkumpulah uang yang disimpan sebesar 30 juta rupiah untuk biaya operasi. Jika biaya operasi per satu mata 15 juta artinya dua mata 30 juta.

Namun ironisnya, lagi-lagi uang yang ada yang telah di kumpumpulkan kokom dengan susah payah tersebut, harus beralih kepada orang yang tidak bertanggungjawab, kokom menitipkan kepercayaan kepada teman nya, namun kepercayaan itu malah semakin terjepit dan tidak ada kejelasan. Sebesar 45 juta kokom menitip uang kepada saudari HRWT  dengan perjanjian 2 bulan karena sebelumnya uang tersebut akan dipergunakan biayaya rumah sakit biaya operasi anak ketiganya, na’as nya perjanjian tinggalah janji-janji belaka.

Sebelumnya kokom percaya menitipkan uang tersebut karena HRWT mengaku ASN kerja di samsat, dirinya merasa yakin dan jika ada apa-apa nantinya bisa datang kesamsat dimana HRWT bekerja disana.

Lantaran ulah yang diduga oknum ASN, yang sebelumnya oknum tersebut datang menjelma bak malaikat penuh dengan keramahan, tutur kata dan bahasa yang baik bahkan tiada keraguan pada diri Kokom untuk menolongnya, tentunya untuk membantu kepada sesama, namun kepercayaan itu malah tersia-siakan dan menjadi petaka baru dalam hidupnya kokom.

Titipan uang berkwitansi dan bukti transferan kepada HRWT, Kwitansi tertanggal 22 Desember 2022 Rp 30 juta, 28 Desmber 2022 Rp 5 juta, 30 Desember 2022 Rp 5 juta rupiah, dan transferan via Bank BCA kepada HRWT tertanggal 06 Januari 2023 sebesar Rp 5 juta rupiah.

“Saya awalnya percaya karena dia ya si Heriawati adalah pegawai negeri, makanya saya menitip kepercayaan tidak was-was, dan saya juga sudah bilangin ke dia bahwa uang itu uang yang akan dipergunakan untuk biaya operasi anak saya, dan uang 10 juta nya uang kakak saya, dan saya ngasih waktu ke dia hanya dua bulan saja limit waktunya”, ungkap kokom dihadapan wartawan, Kamis (1/6/23).

Seperti peribahasa nolong anjing kejepit, sudah ditolong masih gigit juga, bahasa kokom dengan nada kesal.

Kalau jadi susah begini saya tidak akan mau ngasih uang itu, seorang ASN bohong terus, saya tidak nyangka seorang perempuan kaya si Heriawati itu sejahat itu kepada saya dan keluarga, sangat tega sementara dia hidup glanmor emas titangan saya lihat berenceng-renceng, tapi kepada kewajiban dia hanya modusin saya terus, dengan janji-janji yang tidak pernah tepat, Munafik”, sambil menyusut air mata yang jatuh dipipi.

Kokom berharap HRWT mengembalikan uang yang di titipkanya sesuai nominal yang diterimanya, karena dirinya harus segera mengoprasi anaknya dan mengembalikan uang kepada kakaknya 10 juta rupiah.

Buat saya mengumpulkan uang sebesar itu ibaratnya kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki hal yang tidak mudah, sekian tahun bersusah payah hanya ingin anak saya agar segera normal penglihatanya, tegasnya.

Sementara HRWT terakhir ditemui, Rabu (31/5/23), dirinya masih berupaya menjanjikan yang masih belum jelas terkait pengembalian atas titipan uang dari Kokom.

(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *