Probolinggo | antarwaktu.com – Pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik. Bukan hanya pengalaman dirinya sendiri, melainkan juga pengalaman dari orang lain. Pengalaman atau peristiwa buruk diambil pelajarannya agar tidak dilakukan dan pengalaman atau peristiwa baik agar dilakukan terus.
Belajar dari hal tersebut Benny Rechardo Kepala Desa Sumberkerang menerapkan pembagian waktu saat menggelontorkan Bantuan Pangan Nasional (BAPANAS) untuk mencegah terjadinya kerumunan masyarakatnya yang menerima bantuan.

“Ada 749 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) jadi saya harus memikirkan efektifitasnya, dalam pembagian bantuan ini, saya membagi dalam 1 jam untuk 2 dusun dari 7 dusun yang ada di desa Sumberkerang” ujar Benny Rechardo didampingi Babinkamtibmas Dwi NW dan aparat desanya.
“Ini untuk mencegah kerumunan warga seperti sebelumnya, banyak warga yang mengeluh kepada saya, capek panas dan sebagainya. Ini juga membantu petugas dari PT Pos Indonesia agar tidak kewalahan melayani para warga” lanjutnya.
Dapat dilihat dilokasi Benny Rechardo Kepala Desa Sumberkerang yang Siaga 24 jam di Kantor Desa dengan sabara melayani dan mengarahkan satu persatu para penerima bantuan serta para petugas terlihat rileks dan santai.
Lessy Gianlara Munggaran dari petugas PT Pos Indonesia menyampaikan “Sebenarnya dari pengalaman sebelumnya, kami sekarang telah menambah petugas untuk melayani tapi sekarang ada pembagian waktunya ya kami nunggu sedikit dan kami bagi lagi petugasnya ke desa lain” ungkapnya.
Nurhasanah warga dusun Karnen Wetan juga mengatakan kepada Kadesnya “Aduh pak tinggi, enak pak kalau begini lega, ga berdesak desakan dan pelayanannya cepat” ujarnya sambil tersenyum.
Untuk diketahui program bantuan pangan nasional dari Presiden Republik Indonesia ini adalah usaha strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan penyaluran bahan pangan dengan tujuan menjaga stabilitas harga pangan dan menekan lonjakan inflasi. (wpr)