Revitalisasi BUMDes Sebagai Ujung Tombak Ekonomi Desa

Probolinggo | antarwaktu.com – Bertempat di pendopo kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo, dilaksanakan diskusi panel bersama anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dengan tema “Revitalisasi Peran dan Fungsi BUMDes sebagai Ujung Tombak Peningkatan Perekonomian Masyarakat Desa”. Selasa, 15/08/2023.

Hadir dilokasi, jajaran pemerintahan kecamatan Pajarakan, Drs H Didik Abdul Rohim Camat Pajarakan beserta jajaran Forkopimka, hadir juga sebagai narasumber para wakil rakyat ; H. Andi Suryanto Wibowo SE. MM Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo dari fraksi partai Nasdem, Lukman Hakim SH M.Hum wakil ketua DPRD Kabupaten Probolinggo dari fraksi PKB, Wahid Nurahman MSi dari fraksi partai Golkar, Winda Wahyu Ningtyas dari partai PDI Perjuangan, Zulfa Zakiyatul Fakhiroh SPd.i dari fraksi partai Nasdem serta dihadiri 40 peserta diskusi panel yang berasal.dari berbagai macam elemen masyarakat desa.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, selanjutnya Camat Pajarakan sebagai moderator memberikan kesempatan kepada Lukman Hakim SH. M.Hum. wakil ketua DPRD Kabupaten Probolinggo untuk membuka paparan materi diskusi panel.

Lukman Hakim menyampaikan, “Sebenarnya BUMDes bisa maju bersama dengan para wakil rakyat dengan cara mengajukan pokir (pokok pokok pikiran)”, ungkapnya

Katanya lagi, “BUMDes bisa langsung masuk dan mengajukan pokir tersebut kepada wakil rakyat atau anggota DPRD, selanjutnya jika sudah turun dananya maka untuk hasil dan pengelolaannya secara penuh diserahkan kepada BUMDes”, jelasnya.

Selanjutnya secara berurutan narasumber dari DPRD Kabupaten Probolinggo memberikan paparannya dimulai dari Wahid Nurahman, Winda Wahyu Ningtyas dan Zulfa Zakiyatul Fakhiroh dan terakhir Andi Suryanto Wibowo.

BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Wahid Nurahman memberikan masukan dalam pengelolaan jenis usaha BUMDes dengan memilih dengan tingkat resiko yang kecil.

Winda Wahyu Ningtyas menjelaskan istilah dari revitalisasi. Katanya, “Revitalisasi adalah perbuatan untuk menghidupkan kembali program atau kegiatan yang tidak jalan atau kurang berjalan atau mati suri”, ujarnya.

Lebih lanjut kata Winda, “Faktor utama penyebab tidak berjalannya BUMDes antara lain
Tidak adanya sumber dana, kurangnya informasi pemasaran, Sumber saya manusia yang kurang dan
Produk yang tidak bersaing”, urainya.

Selanjutnya Zulfa dan dan Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo dari fraksi Nasdem H Andi Anton mengisi dan menjawab pertanyaan peserta acara diskusi

Seorang peserta diskusi melemparkan pertanyaan “BUMDes di tiap desa membutuhkan dan diharapkan untuk diberikan pendampingan agar bisa lebih maju”, tanyanya.

Zulfa menjawab dengan membenarkan pertanyaan dari peserta, katanya, “Benar untuk tiap BUMDes diperlukan adanya pendamping dan hal tersebut bisa memanfaatkan pendamping desa”, ungkapnya.

H. Andi Suryanto Wibowo SE MM menambahkan menjawab pertanyaan peserta diskusi “BUMdes ini dibentuk terkadang secara tiba-tiba karena untuk memenuhi target program, padahal seharusnya harus ada tahapan-tahapan yang harus dilalui sehingga akibatnya BUMDes yang terbentuk programnya tidak berjalan profesional dan sesuai”, jelasnya.

“Sehingga perlu diadakan namanya revitalisasi peran dan fungsi BUMDes”, pungkasnya.

Reporter : sricokro

Editor : wpr

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *