Pemdes Kopyah Lestarikan Budaya Mapag Sri

Indramayu | antarwaktu.com – Tradisi Sedekah Bumi bukan hanya soal berbagi hasil panen, tetapi juga tentang kebersamaan dan gotong -royong. Masyarakat Desa Kopyah bersatu, tanpa memandang perbedaan dan saling membantu dalam merayakan acara sedekah bumi. Selasa 10/10/2023.

Menurut kuwu Desa Kopyah, Ramli, mengatakan bahwa momen ini menjadi ajang untuk menjaga dan memperkenalkan warisan budaya kepada generasi muda, agar mereka tetap menghargai dan melestarikannya,

“Tradisi Sedekah Bumi menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan rasa syukur dapat terus hidup dan berkembang dalam masyarakat. Semoga tradisi ini tetap lestari dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk menjaga kearifan lokal dan semangat berbagi,” ungkapnya…

Untuk menyambut masa panen, di Desa Kopyah Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, terdapat tradisi Mapag Sri. Ditilik secara bahasa, Mapag Sri artinya menjemput padi atau suka cita petani dalam menyambut masa panennya.

Mapag Sri digelar sebagai ungkapan rasa syukur petani kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena panen yang diharapkan akan segera tiba. Tak hanya petani, tradisi Mapag Sri juga melibatkan seluruh unsur masyarakat, termasuk aparat desa yang bertindak sebagai panitia penyelenggara,

Dalam tradisi Mapag Sri, diisi dengan doa agar hasil panen bisa berlimpah. Selain itu, diadakan pula makan bersama seraya dimeriahkan dengan jenis kesenian tradisional. Seperti pagelaran wayang kulit, sebagai hiburan bagi masyarakat.

“tradisi Mapag Sri selalu rutin digelar setiap tahun, oleh Pemerintah desa bersama masyarakat dan melestarikan adat budaya tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu kala.‘’hal tersebut merupakan ungkapan rasa syukur para petani atas nikmat panen raya yang akan dilaksanakan,’’ tandas Ramli.
(TOYIB Indramayu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *