Garut | antarwaktu.com – Buntut pemberitaan di salah satu media terkait orang tua murid keberatan dengan adanya iuran dana untuk kekurangan pasilitas masjid, pihak Sekolah SMA 28 Garut meluruskan, bahwa pihaknya tidak pernah mengintervensi orang tua wali murid dengan nilai yang ditentukan sebagaimana isi pemberitaan.
Menurut Kepala Sekolah SMA 28 Effen Heryana, MPd di dampingi anggota Komite Dede Raharjo,SPd di ruang kerjanya ,Kamis (28/12/2023) menjelaskan, program kebutuhan pasilitas di sekolah sudah terprogram oleh Komite Sekolah sebelum dirinya menjadi Kepala Sekolah SMA 28.
Menurutnya , pihak sekolah tidak pernah memerintahkan untuk pungutan dana iuran bahkan harus mematok iuran dana kepada orang tua murid. yang ada pihak Komite saat pembagian Raport menyampaikan beberapa hal terkait kekurangan kebutuhan pasilitas seperti masjid dan pintu gerbang. “Dari hasil iuran tersebut terkumpul dana sebesar 3 juta dan sudah di terapkan sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan anggota Komite Sekolah SMA 28,Dede Raharjo. Dede menjelaskan, dirinya tidak pernah mematok iuran kepada orang tua murid saat menyampaikan beberapa hal terkait rencana kebutuhan pasilitas yang tidak bisa di cover oleh Dana Bos.
” Intinya kami tidak memaksa dan seiklasnya saja. Mereka lah orang tua murid yang merumuskan sendiri besarnya jumlah anggaran bukan pihaknya. Jadi keberatan apanya,” kata Dede.
Kemudian uang yang sudah terkumpul pun sebanyak 3 juta sudah di terapkan sesuai kebutuhan pasilitas sekolah untuk pembangunan Masjid dan pintu gerbang sekolah termasuk kebutuhan kegiatan ke siswaan ke tingkat kabupaten Garut,” ujarnya.
Pihak sekolah ,tambah Dede, menyayangkan adanya pemberitaan yang sebelumnya tidak konfirmasi terlebih dahulu, sehingga isi pemberitaan tendensius seolah benar, padahal tidak demikian halnya.
” Kepada rekan media sebelum berita ditayangkan mohon untuk konfirmasi terlebih dahulu,sehingga tidak terjadi unsur fitnah,” pintanya. (Deng) Editor:Buy