Probolinggo | antarwaktu.com – Masyarakat Kecamatan Besuk mengeluhkan terkait kelangkaan pupuk dan mahalnya harga beras dan sembako kepada H. Syamsul Arifin Ketua komisi 3 DPRD Kabupaten Probolinggo. Hal ini terungkap saat sesi dialog dengan masyarakat Kecamatan Besuk yang merupakan dapil konstituennya, dalam agenda program acara reses tahap II Tahun Sidang V, tahun anggaran 2024 yang di agendakan selama 4 hari berturut-turut. Jum’at, 26/01/2023.
Kegiatan yang dipusatkan di desa Jambangan Kecamatan Besuk ini turut dihadiri oleh Caleg Gerindra DPRD Jatim Dr Soemarjono M.Pd, Penasihat politik Rudi Rizaldy dan Absir Zenny, Ketua Pemenangan Dapil 1 Yudi Risyono serta Koordinator Kecamatan dan Desa.

Sudah menjadi ciri khas dalam kegiatan reses yang digelar oleh H. Syamsul Arifin peserta yang datang selalu membludak dan ramai mencapai 300 peserta.
“Memang seperti ini mas, saya dalam melaksanakan kegiatan reses, jika anggarannya anggap saja 1000 maka akan saya upgrade ke atas jadi 1500”, ungkapnya kepada media usai acara.
Diawal sambutan H Syamsul Arifin memaparkan tentang fungsi DPRD yang memiliki tiga fungsi, yaitu : Legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah. Anggaran, Kewenangan dalam hal anggaran daerah(APBD) Pengawasan, Kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.
Menanggapi permasalahan kelangkaan pupuk H Syamsul Arifin menerangkan hal tersebut merupakan permasalahan nasional, dugaan adanya permainan distribusi pupuk subsidi dan penggunaan pupuk yang tidak sesuai anjuran bisa menjadi beberapa penyebab. Beliau juga menyampaikan jika pernah membahas dan menyampaikan hal tersebut saat kunjungan ke Petrokimia Gresik.
“Mayoritas warga Kraksaan, Gading dan Besuk adalah petani, sehingga kerap kali permasalahan tersebut yang muncul”, jelasnya.
“Faktor-faktor yang berperan dalam kelangkaan pupuk bersubsidi yaitu ketergantungan petani pada pupuk anorganik, pemupukan yang tidak berimbang dan tidak sesuai dengan anjuran yang ditetapkan oleh pemerintah bisa juga menjadi penyebab juga”, jelasnya lagi.
Menjawab untuk mahalnya harga beras, H Syamsul Arifin menyampaikan hal tersebut adalah korelasi dari permasalahan pertanian, banyaknya petani yang gagal panen dan banyak tanaman mati atau tidak sehat menyebabkan produktivitas menurun.
Kemudian H Syamsul Arifin mengulas tentang fungsi Komisi III DPRD kabupaten yang menangani Bidang Pembangunan meliputi: Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Perhubungan, Lingkungan Hidup, Perencanaan dan Pembangunan Daerah dan Bidang Kesejahteraan Rakyat. (Sricokro)