Lamongan | antarwaktu.com – Na’as menimpa Ahmad Rifai (21), pemuda dari Desa Kawistolegi Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan ditemukan tewas tergeletak di sawahnya sendiri setelah memasang jebakan tikus dengan menggunakan aliran setrum listrik.
Ahmad Rifai pertama kali ditemukan tewas tersetrum listrik usai memasang jebakan tikus oleh orang tuanya sendiri pada Jumat (16/2/2024) sekitar pukul 05.00 WIB di persawahan Desa Kawistolegi Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan.
Sebelumnya pada Kamis (15-2-2024) sekitar pukul 22.00 WIB, Ahmad Rifai berada di rumahnya dan berpamitan kepada ayahnya untuk pergi ke sawah guna mengecek jebakan tikus yang baru dipasang.
“Namun hingga pukul 02.00 WIB, korban belum juga kembali, membuat ayahnya merasa khawatir. Bersama tetangganya, bernama Sunarto, mereka mencari korban di sawah,” jelas Kapolsek Karanggeneng AKP Yuli Endarwati
Lebih lanjut AKP Yuli menjelaskan, setibanya di sawah, mereka menemukan korban sudah meninggal dunia di pinggir sawahnya, dengan kepala terdorong ke arah selatan dan dekat dengan kabel jebakan tikus, dengan jarak sekitar 40 centimeter.
“Korban diduga tewas dikarenakan tersengat aliran listrik jebakan tikus yang dibuat oleh korban sendiri,” ungkapnya.
Saat itu juga orang tua korban bersama tetangganya tersebut segera melaporkan kejadian tersebut kepada kepala dusun dan meminta bantuan beberapa warga untuk membawa jenazah ke rumah duka. Pukul 05.30 WIB.
Atas kejadian tersebut Selanjutnya kepala desa Kawistolegi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karanggeneng.
“Saat kami tiba di tempat kejadian, korban sudah berada di rumah duka untuk disucikan dan dipersiapkan untuk dimakamkan. Orang tua korban menolak dilakukannya autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” ujarnya.
AKP Yuli melanjutkan, saat dilakukan pemeriksaan tim medis terdapat luka di bagian telinga dan mata korban yang diduga akibat gigitan kepiting sawah atau yuyu.
“Karena pada saat ditemukan, tubuh korban terdapat banyak kepiting sawah yuyu,” pungkasnya. (Tr)