Jakarta | antarwaktu.com – Setelah sebelumnya sukses dan berhasil dengan program Srikandi Goes To School, kini Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB) kembali menjalankan program Kids Go To Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB), berlangsung Jum’at (9/8/2024), di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
“Jadi, Kids Go To Museum adalah program Srikandi PLN UIT JBB dalam rangka mengenalkan anak-anak kepada sejarah tentang kelistrikan yang ada di Indonesia. Hal itu juga sekaligus penutup dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli tiap tahunnya,” ujar General Manager PLN UIT JBB, Jarot Setyawan.
Ia berharap, dengan program Kids Go To Museum perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Ia katakan, era digitalisasi tidak melulu membuat pengetahuan nyata terhapus.
“Meski semua pengetahuan tentang listrik tersedia dalam dunia digital, tapi pengetahuan atau pembelajaran secara langsung harus tetap diterapkan, terutama untuk kaum anak-anak,” ucap Jarot.
Dijelaskannya, bahwa pentingnya anak-anak belajar ilmu pengetahuan secara langsung, begitupun ilmu tentang kelistrikan. Hal itu ia jelaskan agar dunia digital tidak serta merta menyita waktu sang anak.
Hal itu, dengan kehilangan dunia belajar sambil bermain bisa membahayakan mental dan psikologis sang anak. Karenanya, ia sangat mengapresiasi program Kids Go To Museum itu.
“Jadi, dunia digital merupakan penjara bagi anak-anak dimana saat ini banyak yang sudah kecanduan bermain gadget. Fungsi gadget yang tidak sesuai harus segera kita batasi,” jelas Jarot.
Sementara itu Nenny Marhayani, selaku Ketua Srikandi PLN UIT JBB membenarkan, bahwa Program Kids Go To Museum adalah salah satu cara PLN membuktikan kepeduliannya kepada kaum anak.
Hal tersebut, puluhan peserta Kids Go To Museum merupakan siswa dari lima sekolah yang telah mendapatkan sosialisasi tentang kelistrikan pada program sebelumnya, yaitu Srikandi Goes To School.
“Selain itu, pesertanya merupakan siswa dari 5 sekolah dasar yang kemarin telah kami berikan sosialisasi tentang kelistrikan pada momen Hari Anak Nasional,” ujar Nenny.
Nenny juga berharap dari sekian banyak peserta Kids Go To Museum, nantinya akan ada satu atau lebih yang akan menjadi tenaga ahli dalam dunia kelistrikan Indonesia.
“Semoga pengetahuan dasar yang kami berikan ini mampu menarik minat sebagian anak hingga menjadi tenaga ahli dalam kelistrikan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
MAUL/RED