Bandung | antarwaktu.com – Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat menggelar rapat koordinasi Konsorsium Pendidikan Daerah Provinsi Jabar tahun 2024 yang berlangsung di Hotel El Royal Rabu (11/9/2024 ). Kegiatan Rakor untuk membahas mengenai pemenuhan guru profesional yang bersertifikasi pendidik.
Menurut Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat Mohammad Hartono SH menjelaskan kegiatan ini jadi wadah koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah Provinsi dan pemerintah kabupaten/kota serta Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) terkait persoalan pemenuhan kebutuhan guru,” ucapnya.
Menurutnya rakor ini juga bertujuan untuk mendiskusikan persoalan seperti sinkronisasi data kebutuhan guru yang sesuai dengan jenjang jenis dan bentuk kesatuan pendidikan, serta strategi meningkatkan minat generasi muda menjadi guru, ketersediaan dan kapasitas LPTK sebagai penyelenggara profesi guru di setiap provinsi. “Dan kepastian penempatan lulusan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) pada satuan pendidikan,” ujarnya.
Sementara Sekda Jabar Herman Suryatman yang turut hadir dalam Rakor tersebut mengungkapkan bahwa SMK dan SMA Negeri di Jabar harus mempunyai guru penggerak yang wajib mengikuti pelatihan. Herman meyakini dengan menciptakan anak yang hebat harus diawali dari pembentukan guru yang berkualitas.
“Tugas utama kita adalah bagaimana membuat guru yang hebat,” kata Sekda Herman.
Sekda melaporkan bahwa di akhir tahun 2024, sejumlah 48.000 guru SMA-SMK Negeri sudah memiliki kualifikasi guru penggerak Jawa Barat yang tersertifikasi oleh Balai Besar Guru Penggerak,” demikian Herman.(Asbuy)