Kasih Ibu Sepanjang Masa

Tegal | antarwaktu.com – Hari Ibu pertama kali dicetuskan saat dilaksanakannya Kongres Perempuan ke-III di Bandung pada 1938. Saat itu seluruh organisasi perempuan yang hadir sepakat menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Hingga akhirnya Presiden Soekarno menetapkannya secara resmi melalui Dekrit Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959. Peresmian ini dilaksanakan tepat pada hari ulang tahun kongres yang ke-25 sejak kongres I.

Menginspirasi tentang hari ibu, bahwa kasih sayang ibu sepanjang masa yang penuh ketulusan dan rela berkorban demi anak-anaknya.

Sebagaimana salah satu contoh di hari Ibu ini, yang mengaitkan perjalanan kisah seseorang Ibu bernama Sumiyati, ia menggantungkan ekonomi yang sehari-harinya sebagai penjual nasi gudeg di Jl. Teri (Pokanjari) Kota Tegal, menyampaikan Bahwa dirinya sudah berjualan nasi gudeg sejak tahun 70 an.

“ini saya lakukan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan hidup dan membesarkan anak – anak. Alhamdulilah sekarang anak – anak saya sudah berkeluarga semua, walaupun sudah berkeluarga tapi doa selalu terpanjat untuk anak-anaku semuan”, ucapnya.(22/12/2024).

Dari apa yang disampaikan, itu menunjukkan bahwa Kasih sayang seorang ibu tidak mengenal akhir. Bahkan ketika anak-anaknya sudah dewasa pun seorang ibu akan selalu mendoakan kebaikan untuk anaknya.

Di usia tua, seorang ibu sering kali tetap memikirkan anak-anaknya, bahkan di saat ia sendiri membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Namun, cinta seorang ibu tidak akan pudar, meskipun ia menghadapi kekurangan atau ketidak pedulian dari anak-anaknya. (Sugiarto).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *