Jakarta | antarwaktu.com – Tabungan berfungsi sebagai tempat menyimpan uang agar tidak terpakai untuk kebutuhan sehari-hari, dan juga bisa menjadi dasar untuk mencapai tujuan finansial, dari kebutuhan darurat hingga investasi masa depan.
Hal ini, PT Pegadaian mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam merencanakan keuangan masa depan dengan memahami pentingnya menjaga nilai tabungan. “Karena, merencanakan masa depan tidak hanya tentang menabung apa dan kapan waktu yang tepat, tetapi juga tentang bagaimana melindungi nilai dari apa yang ditabung,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Dwi Hadi Atmaka, sapaan akrabnya Aat, Rabu (3/9/2025).
Disebutkannya, bahwa menabung adalah sarana termudah untuk menjembatani pemenuhan kebutuhan di masa mendatang dengan menyisihkan sebagian uang sesuai kemampuan keuangan di masa sekarang. “Jadi, selama ini masyarakat sudah terbiasa dengan menabung uang. Namun di sisi lain sudah ada juga pilihan untuk menabung emas. Terus apa bedanya menabung uang dan menabung emas?,” ucap Aat.
Menurutnya, bahwa menabung uang itu perlu, sedangkan menabung emas adalah harus. Menabung uang perlu untuk menjaga likuiditas dan memudahkan transaksi, sedangkan menabung emas adalah suatu keharusan (emas is a must). Mengapa? “Karena emas sudah terbukti melindungi nilai uang dari inflasi, menjadi alat ukur biaya yang stabil, dan merupakan aset strategis untuk mewujudkan berbagai rencana di masa depan, seperti dana pendidikan, dana pensiun, atau bahkan ibadah haji,” tutur Aat.

Dijelaskannya, bahwa sebagai salah satu instrumen investasi, emas memiliki karakteristik unik yang menjadikannya pilihan strategis untuk berbagai tujuan keuangan. Emas dikenal sebagai aset yang sangat tangguh sepanjang sejarah, mampu menjaga nilai kekayaannya, bahkan di tengah gejolak ekonomi.
Sifat-sifat utama emas yang menjadikannya investasi unggulan, di antaranya:
● Likuid: Emas setara dengan uang tunai, sangat mudah dicairkan atau diuangkan kapan saja diperlukan.
● Universal: Diterima di mana saja di seluruh dunia dan memiliki standar kadar yang diakui secara global.
● Fleksibel: Tersedia dalam berbagai bentuk portofolio, mulai dari emas batangan, perhiasan, hingga emas digital, memungkinkan investor memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Dengan sifat-sifat ini, emas bukan hanya menjadi pelindung nilai, tetapi juga aset yang dapat diandalkan untuk mewujudkan rencana keuangan jangka panjang.
“Emas adalah salah satu aset yang safe haven. Nilai riilnya cenderung stabil bahkan meningkat di tengah gejolak ekonomi. Ini yang membedakan emas dengan uang. Melalui Tabungan Emas Pegadaian, kami memberikan solusi kepada masyarakat untuk bisa menabung emas dengan cara yang aman, proses mudah, dan tentunya terjangkau bagi semua kalangan,” jelas Aat lagi.
Ditambahkannya, bahwa tidak ada kata terlambat untuk menabung emas di Pegadaian. Masyarakat juga tidak perlu ragu dalam bertransaksi secara digital di Pegadaian karena emas yang dibeli oleh masyarakat stoknya sudah ada di Pegadaian. “Bahkan, masyarakat juga tidak perlu khawatir karena Pegadaian menerapkan sistem 1:1 untuk layanan transaksi emas, dimana ketika ada permintaan transaksi Tabungan Emas, maka Pegadaian telah menyiapkan persediaan emas secara fisik sejumlah gram yang ditransaksikan,” tambah Aat.
Diceritakannya, bahwa Pegadaian berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya bagi masyarakat dalam perjalanan investasi mereka. Dengan Tabungan Emas, nasabah dapat memulai investasi emas mulai dari 0,01 gram atau setara dengan Rp 18 ribu-an saja. Nilai uang yang disetorkan akan terkonversi menjadi gramasi emas dan tersimpan dengan aman di Pegadaian. Masyarakat juga dapat dengan mudah memonitor saldo Tabungan Emas, melakukan Gadai Tabungan Emas saat butuh dana likuid, hingga memanfaatkan produk investasi Layanan Bank Emas Pegadaian, yaitu Deposito Emas melalui aplikasi Pegadaian Digital.
“Artinya, dengan melalui kemudahan ini, Pegadaian berharap dapat membantu lebih banyak masyarakat untuk memulai perencanaan keuangan yang lebih matang, memastikan bahwa setiap penghasilan dari kerja keras mereka tidak tergerus inflasi. Dengan Tabungan Emas Pegadaian, mewujudkan rencana keuangan masa depan menjadi lebih pasti,” papar Aat.
Pernyataan Aat juga diamini oleh Pemimpin Wilayah VIII Jakarta 1, Ahmad Zaenudin, bahwa dengan wilayah kerja kami mencakup Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Bekasi, Depok, dan Bogor yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus kawasan dengan populasi produktif yang sangat besar.
Dengan potensi wilayah ini luar biasa untuk pengembangan Tabungan Emas karena masyarakat urban semakin sadar pentingnya investasi aman di era digital.
“Artinya, Pegadaian siap hadir bukan hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai mitra terpercaya yang membantu masyarakat mewujudkan rencana masa depan mereka dengan lebih pasti,” pungkasnya.
MAUL/RED