Kades Gedongboyountung Bagi Beras Ke Semua Rumah Wujud Syukur Tiap Panen Padi

Lamongan | antarwaktu.com – Sebuah Tosa bak penuh muatan beras kemasan 3 kiloan berhenti didepan tiap rumah warga. Satu persatu tumpukan kemasan beras itu semakin berkurang sampai habis karena dibagikan ke setiap rumah warga Selasa (30-9-2025). Paket beras tersebut nampaknya sengaja dibagikan oleh Naufal , Kepala Desa Gedongboyountung Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.

Aksi pembagian beras oleh Kepala Desa Gedongboyountung itu menurut warga setempat tiap tahun dilakukan Naufal setiap kali panen padi.

“Setiap habis panen, semua rumah di desa Gedongboyountung diberi beras kemasan, saya berterimakasih sama pak kades, semoga beliau selalu sehat dan rejekinya semakin melimpah, ” ujarnya.

Ditambahkan warga lainnya, bagi-bagi hasil panen juga dilakukan oleh Naufal ketika panen ikan dan udang. “Kalau panen ikan juga sama, tiap rumah diberi hasil panen dalam bentuk ikan,” tambahnya.

Sementara itu, dari pengakuan petugas angkut kemasan beras 3 kg yang dibagikan di Dusun Gedong RT 1 RW 1,Dusun Gedong Kidul RT 2 RW 1,Dusun Klari RT 3/RW 2, RT 4/RW 2, RT 5/RW 3, RT 6/RW 3,Dusun Dampet RT 7/RW 4, RT 8/RW 4,Dusun Melanggeng RT 9/RW 5, RT 10/RW 5 ,Dusun Boyosari RT 11/RW 6, RT 12/RW 6,Dusun Nataan Jobo RT 13/RW 7, RT 14/RW 7 ,Dusun Nataan Jero RT 15/RW 8, RT 16/RW 8,Dusun Ngujungjobo RT 17/RW 9, RT 18/RW mencapai 800 an itu sesuai dengan jumlah rumah warga Desa Gedongboyountung .

Ditemui di kantor Desa, Naufal mengatakan pembagian hasil panen ke warga itu memang sudah menjadi komitmennya sejak menjabat sebagai kepala desa.

Beras kemasan SPHP 3 kiloan itu sengaja dibelinya untuk dibagi secara cuma-cuma ke tiap rumah warga dengan niat sedekah.

“Kalau sebelumnya beras yang dibagi itu dari gabah hasil panen sendiri yang digiling dan dikemas terus dibagikan, pada saat panen tahun ini kebetulan cuaca sering mendung dan hujan, gabah panen langsung dijual, jadi dibelikan kemasan SPHP untuk dibagikan,” ungkapnya.

Selain itu, Naufal mengaku bersyukur atas hasil panen padi dari petani yang ada di desanya. Hal ini dikarenakan pada saat panen harga gabah relatif stabil, meskipun sempat mengalami penurunan harga tapi tetap pada kisaran harga yang ditentukan oleh pemerintah.

“Alhamdulillah panen petani cukup bagus dan harganya sempat mencapai Rp 8 ribu per kilo meskipun sempat turun menjadi Rp 6.500 /kilo, sekarang mulai naik lagi kisaran 8 ribuan, ” tutupnya.

(Sutrisno)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *