Pemkot Tangsel dan GOW Luncurkan Sekolah Ibu, Program Pendidikan Alternatif untuk Warga Putus Sekolah

Tangsel | antarwaktu.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW) resmi meluncurkan Sekolah Ibu, sebagai sebuah program pendidikan alternatif yang ditunjukkan untuk warga yang belum sempat memperoleh atau menyelesaikan pendidikan formal.

Peresmian ini berlangsung di Kelurahan Lengkong Wetan, Kecamatan Serpong pada Rabu (26/11/2025) dan dibuka langsung oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie.

Dalam sambutannya, Benyamin mengatakan bahwa Sekolah Ibu hadir untuk menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat yang masih tertinggal meskipun Tangsel dikenal sebagai kota dengan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas tinggi.

“Sekolah Ibu ini untuk orang yang tidak sempat bersekolah di sekolah formal, karena target Tangerang Selatan dari aspek pendidikan kalau kita sepakat pendidikan adalah kunci segalanya, kunci kemajuan. Kalau pendidikan isinya ilmu, maka sekolah adalah wadah besar,” ujarnya.

Benyamin mengungkapkan bahwa gagasan Sekolah Ibu berawal dari diskusi dengan istrinya setelah melihat masih banyak warga yang membutuhkan ruang belajar yang inklusif.

Lalu, Sekolah Ibu kemudian diformulasikan lebih luas melalui GOW Kota Tangsel untuk menjadi program pemberdayaan perempuan dan keluarga.

Meski dinamakan Sekolah Ibu, Benyamin menekankan bahwa seluruh warga yang membutuhkan kesempatan kedua untuk belajar dapat berpartisipasi, dan sekolah ini bersifat sosial sehingga terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar.

“Betul bahwa di Tangerang Selatan, walaupun kondisi ekonominya maju, pendidikannya maju, tetapi masih ada masyarakat yang kurang beruntung dan tidak sempat mengenyam pendidikan. Maka dari Sekolah Ibu ini saya berharap memang menjadi solusi bagi masyarakat yang memang memerlukan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kolaborasi antardinas akan dilakukan untuk memperluas manfaat sekolah ini, termasuk dalam bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan pemberdayaan masyarakat.

Benyamin mengapresiasi peran aktif kaum perempuan dalam melahirkan program yang dinilai memiliki manfaat nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di Tangsel.

“Rintangan pasti ada, tapi itu justru memaksa kita untuk terus kreatif dan tidak berhenti pada satu titik,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua GOW Tangsel sekaligus penggagas Sekolah Ibu, Tini Indrayanti menyampaikan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap warga yang putus sekolah atau tidak mendapat akses pendidikan karena alasan ekonomi maupun kekerasan dalam rumah tangga.

Nama Sekolah Ibu dipilih karena ibu adalah simbol. Simbol kehidupan, simbol pembelajaran, dan simbol kasih sayang. Filosofi itulah yang menjadi landasan siapapun yang belajar di sini akan diperlakukan dengan kasih, dengan kasih sayang, dengan kesabaran, dengan penghargaan penuh, dan tentunya sebagai martabat manusia.

“Meskipun namanya Sekolah Ibu, namun sekolah ini bukanlah sekolah yang hanya diperuntukkan bagi kaum ibu. Justru sebaliknya, ini adalah sekolah untuk semua bagi mereka yang membutuhkan kesempatan kedua untuk belajar atau mendapatkan pendidikan.

Sekolah Ibu menyediakan berbagai kelas literasi baca–tulis–hitung, keterampilan digital dasar, pendampingan psikologis, hingga pelatihan wirausaha dan link and match dengan dunia usaha untuk membuka peluang kerja.

Peresmian program ini disebut bukan akhir, melainkan awal langkah besar dalam mewujudkan kota yang lebih adil, inklusif, dan penuh peluang bagi seluruh warga.

Tini mengajak semua pihak pemerintah, masyarakat, pengusaha, akademisi, relawan untuk menjadi bagian dari berjalan ini, karena pendidikan bukan hanya tentang belajar, tetapi tentang memulihkan hidup, membuka jalan, dan meningkatkan martabat manusia.

“Semoga Sekolah Ibu menjadi rumah dan harapan untuk ruang pemulihan, serta jembatan membuat masa depan baru bagi seluruh peserta,” ucapnya.

(Yuyun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *