Jakarta | antarwaktu.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), Angelica Tengker menginisiasi Talk Show dalam rangka Peringatan Mengenang Hari Pahlawan Nasional Maria Walanda Maramis yang jatuh pada 1 Desember.
Hal ini disampaikan Angelica Tengker usai menjadi narasumber dalam TalkShow memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pahlawan Nasional Maria Walanda Maramis dengan Tema Mengenang sosok Maria Walanda Maramis yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK)
Angelica Tengker yang juga Ketua Yayasan Institut Bisnis dan Multimedia (IBM) Walanda Maramis sebagai pahlawan nasional dan sebagai pahlawan kaum perempuan dikenang secara luas dan secara nasional atas peran dan perjuangannya meningkatkankesetaraan kaum perempuan.
“DPP Keluarga Kawanua menggelar talkshow dalam rangka memperingati sosok Maria Walanda Maramis yang sebenarnya peringatan itu jatuh setiap tanggal 1 Desember,” ujar Angelica Tengker.
Maria Walanda Maramis Gunakan Media Perjuangkan Kesetaraan Hak Perempuan di Pendidikan dan Politik
Hal ini disampaikan Angelica Tengker sebagai narasumber dalam diskusi ilmiah memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pahlawan Nasional Maria Walanda Maramis yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK).
Talkshow ini diselenggarakan di Auditorium IBM ASMI pada Selasa (2/12/2025) untuk memperingati 153 tahun kelahiran Ibu Maria Walanda Maramis. Peringatan dilakukan dengan menggelar TalkShow untuk membedah nilai perjuangan dan visi besar yang diwariskan oleh tokoh pahlawan nasional asal Minahasa.
“Nah ini (TalkShow) kita adakan selain mengenang jasa-jasa beliau sebagai pahlawan nasional Indonesia, tapi kita ingin lebih jauh memperkenalkan apa saja sih yang sudah diperjuangkan oleh sosok seorang Maria Walanda Maramis,” ujar Angelica Tengker.
Ika memiliki harapan besar sosok Maria Walanda Maramis dikenal oleh generasi saat ini. Dan menjadikan Maria Walanda Maramis sebagai tokoh panutan oleh kaum perempuan.
“Dan kami berkeinginan sosok Maria Walanda lebih dikenal secara luas secara nasional supaya generasi sekarang bisa juga menjadikan ibu Maria Walanda Maramis sebagai salah satu panutan pejuang Indonesia yang memang selalu konsisten ingin generasi berikutnya,” ujarnya .
Putri kedua dari Tokoh Kawanua Pendiri ASMI Bapak Benny Tengker ini juga mengharapkan jasa dan perjuangan Maria Walanda Maramis memiliki dampak dan pengaruh besar terhadap kesetaraan perempuan baik di pendidikan maupun peran politik.
“Harapan kami perjuangan beliau semakin dikenal dan tentunya bisa punya dampak pengaruh bagi perempuan saat ini. Untuk kita betul-betul maju secara politik juga perempuan itu bisa lebih percaya diri berperan,” papar Ika.
“Karena ini bukan hanya masalah sekedar ingin maju saja tapi bagaimana perempuan bisa memberikan kontribusi bisa memberikan pandangan perspektif perempuan untuk kemajuan bangsa secara utuh,” imbuh wanita cantik yang mengaku kagum dengan sosok Maria Walanda Maramis ini.
“Maria Walanda Maramis adalah pelopor pendidikan di Indonesia untuk wanita dan juga anak, demi generasi penerus yang tangguh,” kata dia.
Tak hanya sampai di situ, sebut dia, Maria Walanda Maramis juga merupakan pelopor wanita untuk terjun di dunia politik.
Angelica pun setuju dengan usulan menjadikan hari kelahiran Maria Walanda Maramis pada 1 Desember sebagai hari kebangkitan pendidikan perempuan nasional.
“Ini sudah sepantasnya,” katanya kita lagi, Perjuangan Maria Walanda Maramis
Angelica Tengker kembali mengingatkan peran dan jasa Maria Walanda Maramis dalam memperjuangkan kesetaraan hak politik dan pendidikan bagi perempuan.
Menurut Angelica Tengker, Maria Walanda Maramis menggunakan kekuatan media untuk memperjuangkan suara dan hak perempuan agar bisa setara dengan kaum pria, duduk di dunia politik dan hak mendapatkan pendidikan tinggi dan maju. Lebih jauh Angelica Tengker menilai Maria memberikan inspirasi dan pejuang yang hebat dalam diplomasi dan mengharumkan nama warga Minahasa.
“Maria adalah sosok yang dianggap sebagai pendobrak adat kebiasaan, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan,” ujarnya saat menjadi narasumber.
Sosok Maria Walanda Maramis
Jika Jawa memiliki Raden Ajeng Kartini sebagai pelopor emansipasi perempuan, maka Minahasa, Sulawesi Utara, punya sosok serupa yang tak kalah berjasa, Maria Josephine Catherine Maramis atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis.
Tokoh asal Kema, Minahasa Utara ini dikenal sebagai pahlawan perempuan yang memperjuangkan hak-hak kaum ibu dan akses pendidikan bagi perempuan di tanah Minahasa.
Namanya diabadikan sebagai Pahlawan Nasional sejak 20 Mei 1969 karena usahanya untuk mengembangkan keadaan wanita di Indonesia pada permulaan abad ke-20.
(Red/Yun)