Jakarta I Antarwaktu.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memerintahkan kepada seluruh lembaga dan instansi pemerintah, termasuk Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) untuk tidak berhenti atau libur dalam menangani bencana di Sumatra dan Aceh.
Perintah tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di Banda Aceh, Kamis (25/12/2025).
“Semua harus terus bekerja tanpa henti, mengerahkan sumber daya nasional untuk mempercepat penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sampai kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat pulih dan menjadi lebih baik,” ujar Pratikno.
Dia menegaskan, hingga saat ini pemerintah pusat bersama BNPB, TNI, Polri, serta pemerintah daerah terus bekerja keras mempercepat penanganan darurat dan masa transisi pemulihan di wilayah terdampak.
“Semua bergotong royong di lapangan untuk memulihkan wilayah Sumatra. Fokus kita jelas, yakni keselamatan warga, pemenuhan kebutuhan dasar, serta percepatan pemulihan,” ujarnya.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan pembersihan wilayah terdampak masih terus dilakukan, intensitas kerja petugas di lapangan berlangsung sangat tinggi di sejumlah titik terdampak bencana.
“Di beberapa titik, personel TNI dan Polri bekerja hingga 18-20 jam per hari untuk mempercepat pemulihan dan menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.
BNPB mendata ada sebanyak 12 dari total 52 kabupaten/kota terdampak di Aceh, Sumut dan Sumbar kini telah memasuki fase transisi dari tanggap darurat menuju pemulihan. Kendati demikian, di Provinsi Aceh masih ada 10 kabupaten yang memperpanjang status tanggap darurat.