Tegal | antarwaktu.com – Kurikulum Merdeka untuk tingkat SMA sudah 100 persen diterapkan di SMA Negeri 2 Kota Tegal. Salah satu karakteristik kurikulum tersebut yaitu penghapusan jurusan IPA, IPS dan Bahasa.
“SMA Negeri 2 Kota Tegal itu sekolah yang ditunjuk oleh Kemendikbud Ristek menjadi sekolah penggerak kurikulum Merdeka. Kita sudah mulai menerapkan kurikulum merdeka sejak tahun 2021, tahun ini genap 3 tahun menuju tahun ke 4, jadi kami sudah meluluskan peserta didik dengan kurikulum merdeka,” ucap Sri Ningsih, Kepala SMA Negeri 2 Kota Tegal, Kamis (25/7/2024).
Esensi dari kurikulum merdeka, lanjut Sri Ningsih, dengan didampingi oleh guru peserta didik diberikan kemerdekaan untuk memilih mata pelajaran yang diinginkan sesuai dengan bakat minat. Saat kelas X pada semester II mereka mendapat bimbingan konseling dan wajib mengisi angket untuk menentukan pilihan cita-citanya dimasa depan. Jadi kelas XI sudah dipetakan sesuai bakat dan minat.
“Di kelas X semester II mereka wajib mengisi angket untuk menentukan cita-citanya dimasa depan. Karena jumlah pengajar terbatas, maka kami seleksi nilai akademiknya, peserta didik yang memenuhi kriteria bakat dan nilai akademik yang terbaik, dialah yang berhak masuk dalam kelas tersebut,” terangnya.
Dia mengakui pada saat awal-awal penerapan kurikulum merdeka, pihaknya merasa kebingungan dan menerima banyak kendala seperti banyaknya minat peserta didik disatu mata pelajaran pilihan yang tidak sebanding dengan tenaga pendidik. Selanjutnya, tenaga pengajar yang kurang menguasai teknologi. Namun persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan baik seiring berjalannya waktu. Diketahui bahwa dalam kurikulum merdeka, ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran pilihan.
Menurut Sunaryo, Kasi SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cabang Wilayah XI Provinsi Jawa Tengah, seluruh SMA yang berada di Kota Tegal sudah menerapkan kurikulum merdeka. Menurutnya, kurikulum merdeka menuntut kompetensi guru untuk lebih ditingkatkan terutama dalam bidang teknologi.
“Setiap kurikulum itu pasti memiliki karakteristik, kurikulum 2013 memang salah satu karakteristiknya masih ada kelas IPA, IPS dan Bahasa di SMA, sedangkan di kurikulum merdeka itu tidak mengenal istilah kelas IPA, IPS dan Bahasa yang ada yaitu mata pelajaran umum dan mata pelajaran khusus,” ucapnya.
Diketahui, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengintruksikan kepada seluruh SMA untuk secara serentak menerapkan kurikulum merdeka pada tahun 2014 ini. (Susilo)