Kota Depok | antarwaktu.com – Terkait dengan adanya informasi tentang operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh salah satu elemen pendukung pasangan Supian Suri – Chandra Rahmansyah kepada salah satu guru di SDN Sukmajaya.
Pasalnya, sesuai dengan janji pak Chandra saat kampanye kan katanya mau mundur kalau ada masalah dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), nah sekarang sudah bukan lagi masalah, tapi jelas jual beli kursi.
“Maka dari itu, bersikap legowo dan mengundurkan diri dari jabatannya yang diemban saat ini,” ujar Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gelora Lokomotif dan Pembangunan, (Gelombang), Kota Depok, Cahyo P. Budiman, kepada pewarta, Kamis (26/6/2025).
Ia mempertanyakan kapasitas orang yang melakukan OTT pada masalah SPMB di Sukmajaya tersebut. Sangat aneh, jika yang melakukan OTT bukan seorang Aparat Penegak Hukum atau minimal satgas yang berstatus ASN bidang penindakan, karena yang di OTT merupakan pegawai pemerintah.
“Bahwa ini jelas janggal dong. Masa ASN ditangkap tangan oleh orang sipil. Dari mana dasarnya. Infonya, guru tersebut di bawa ke Satpol PP sebelum ke Inspektorat,” ucap Cahyo.
Diceritakannya, bahwa kronologi terkait adanya OTT yang belakangan viral di media sosial. Menurutnya, apa yang terjadi sama dengan mencoreng wajah kepala daerah itu sendiri.
“OTT dilakukan oleh simpatisan wali demi mewujudkan komitmen wakilnya, itu maksudnya gimana? Bukankah dengan dibongkarnya kasus siswa titipan ini berarti memaksa wakil harus mundur?,” beber Cahyo.
Menurutnya, bahwa dengan mundurnya Chandra Rahmansyah merupakan sebuah keharusan karena itu merupakan janji politik sebagai kepala daerah. Cahyo menilai masyarakat akan mengapresiasi Chandra secara pribadi jika itu benar dilakukan. “Ini namanya cara halus untuk menyingkirkan pak wakil,” tutur Cahyo.
Sementara itu Anton Sujarwo, selaku Pembina Arek Mania (Arema) Kota Depok, bahwa dirinya mengkritik langkah yang dilakukan oleh elemen pendukung Supian Suri kepada salah satu guru Mekarjaya 21, Sukmajaya tersebut.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan tersebut tidak akan memberikan dampak positif, juga sebaliknya. “Karena kata Anton, dengan begitu Chandra Rahmansyah sudah seharusnya mundur dari jabatannya,” tutur Anton.
Anton juga menyindir elemen Supian Suri tersebut dengan kata kata pedas seperti calo makan calo. “Sudahlah, pak Chandra mundur saja. Insiden calo makan calo itu memalukan,” ketusnya.
MAUL