Tegal | antarwaktu.com – Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Pagiyanten Adiwerna Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Mengikuti perayaan Maulid Nabi besar Muhammad SAW yang langsung diselenggarakan di sekolah, (12/9/2025).
Rangkaian Maulid diisi oleh siswa – siswi untuk menampilkan beberapa kegiatan. Ada yang membawakan Qiroh Qur, an dan terjemahan, ada yang membawakan Hadroh, ada juga yang menyampaikan mocopat Jawa. Itu merupakan bukti bahwa SDN 01 Pagiyanten memang memiliki kuwalitas yang unggul.
Setiap tanggal 12 rabi’ul awal. Dalam tradisi religius; sebagian umat Islam di dunia sudah sejak lama mengenal ritual Peringatan Maulid Nabi. Hal itu dilakukan untuk memperingati sekaligus mengenang, dan menganggungkan diri pribadi Rasulullah SAW sebagai manusia paling mulia.
Kepala sekolah Mohamad Dibyo, S.Pd., M.Pd., menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada siswa – siswi untuk memperdalam pengetahuan tentang Nabi Muhammad SAW, dalam meneladani adab dan akhlakul karimah. Seperti adad dalam menghormati orang lain, jika ada orang berbicara sebaiknya kita mendengarkan, dan adad dalam makan, sebaiknya dilakukan dengan duduk, ujarnya.

Dikesempatan yang sama, Kades Pagiyanten Noval turut hadir, selain itu ia juga ikut memberikan 3 pertanyaan kepada siswa-siswi, bagi yang dapat menjawab pertanyaan nya hingga diberikan hadiah. “Siapakah nama Presiden RI yang ke 4,? kata dia. Kemudian salah satu siswa ada yang menjawabnya. KH. Abdurrahman Wahid.
Sementara, Ustadt Faqih dalam ceramahnya menyampaikan, Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bagian dari merayakan kelahiran baginda Rasulullah SAW, dan meniru semua perilaku Nabi menjadi panutan bagi kita semua.
Dalam sebuah hadis riwayat at-Thabrani, Nabi Muhammad SAW mengimbau segenap kaum Muslim, Jadilah engkau orang yang berilmu atau orang yang belajar, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan binasa.
Sebagai sumber ilmu-ilmu agama Islam, Rasulullah SAW menumbuhkan dan mengembangkan sunnah sebagai referensi bagi kehidupan umat manusia hingga akhir zaman. Rasulullah SAW mendidik umatnya melalui sunnah agar mereka selamat di dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW tidak cukup hanya berperan sebagai pendidik. sering pula, beliau menjalankan fungsi selaku hakim, pemberi saran, atau pemimpin yang memberikan instruksi. Ini semua bergantung pada konteks keadaan dan persoalan yang sampai kepadanya ucapnya.
(Sugiarto, CPLA)