Tarakan | antarwaktu.com – Dr. Jan Maringka kunjungi Kejari Tarakan, Kalimantan Utara, yang menjadi tempat pengabdiannya pertama saat menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) pada periode 2003–2004, Senin (01/12/2025).
Kunjungan tersebut singkat sambil silaturahmi dengan sahabat lama walikota Tarakan, dr Khairul dan mantan Ketua DPRD Kota Tarakan Udin Hiangio untuk mengenang penugasan sekaligus berbagi pengalaman kepada para jaksa yang kini bertugas di wilayah perbatasan.
Dalam kesempatan itu, Jan Maringka menyampaikan bahwa Tarakan memiliki tempat penting dalam perjalanan kariernya di Korps Adhyaksa. Ia menilai bahwa tugas pertama sebagai Kajari di daerah perbatasan merupakan fondasi yang membentuk keteguhan profesionalisme, kedisiplinan, dan pemahaman mendalam tentang pelayanan hukum kepada masyarakat.
Menurut Dr. Jan, dinamika penegakan hukum di kota Tarakan pada awal 2000-an desentralisasi pemekaran kota dan kabupaten di era otonomi daerah yang memberikan banyak pelajaran tehnik bersosialisasi dng masyarakat dan mengendalikan manajemen perkara, yang membangun kedekatan Kejaksaan dengan masyarakat, serta pentingnya memelihara kepercayaan publik terhadap lembaga kejaksaan.
Ia mencontohkan Program Jaksa Menyapa di awali disini, kerja sama dengan RRI Kota Tarakan tahun 2003 lalu dan sekarang telah berkembang menjadi program nasiobal di seluruh unit kerja Kejaksaan
Jan menegaskan bahwa pengalaman tersebut menjadi modal berharga dalam menjalankan berbagai amanah strategis pada jabatan-jabatan berikutnya.
Dalam dialog bersama jajaran Kejaksaan Negeri Tarakan, Jan Maringka memberikan 1pesan agar para jaksa terus menjaga integritas, menjunjung etika profesi, serta mempertahankan konsolidasi organisasi di berbagai tempat tugas, walau kita sedikit namun kehadiran Kejaksaan hrs sirasakan di berbagai tempat penugasan.
”Saya mengingatkan bahwa kondisi geografis, keterbatasan sarana, maupun tekanan lingkungan tidak boleh mengurangi kualitas pelayanan hukum bagi masyarakat. “Ucap Jan.
Dr. Jan juga mengapresiasi kinerja para jaksa yang kini bertugas di wilayah perbatasan. Ia menyebut bahwa penegakan hukum di Tarakan menuntut ketangguhan mental, kemampuan adaptasi, serta pemahaman terhadap karakter wilayah yang memiliki dinamika sosial cukup tinggi. Menurutnya, jaksa di daerah seperti Tarakan memegang peran strategis dalam menjaga stabilitas hukum dan ketertiban sosial. Sebagai pintu masuk propinsi Kaltara
Selain membagikan pengalaman masa penugasan, ia juga memaparkan beberapa pendekatan komunikasi masyarakat, menjaga hub baik dng para sahabat lama hingga saat ini
strategi pelayanan publik, serta pola kerja koordinatif yang diterapkan selama ini mendukung kariernya pasca menjabat Kajari Tarakan. Ia menjadi Atase Kejaksaan di Hong Kong, dengan berbagai pengalaman dalam dan luar negeri itu mengantarkan Jan Maringka melesat menjadi Kajati Maluku dan Sulawesi Selatan serta dipercaya menjadi Jaksa Agung Muda (2017- 2020) ia pun mendapat tugas kekaryaan sebagai Irjen Kementan ( 2022- 2024) ia berharap pengalaman tersebut dapat menjadi referensi bagi para junior dalam meningkatkan semangat pengabdian dan hubungan dengan masyarakat.
Dr. Jan Samuel Maringka lahir pada 11 Oktober 1963. Ia dikenal sebagai salah satu figur penting dalam jajaran kejaksaan yang telah menempuh perjalanan karier panjang, baik dalam fungsi teknis kejaksaan maupun penugasan strategis di kementerian.
Sejumlah jabatan yang pernah diembannya antara lain:
- Kepala Kejaksaan Negeri Tarakan (2003–2004)
- Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku (2015–2017)
- Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (2017)
- Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Kejaksaan Agung RI (2017–2020)
- Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (2022–2023)
Pada periode menjabat sebagai JAM-Intel, Dr. Jan dikenal publik melalui berbagai program penguatan intelijen penegakan hukum, tangkap buronan (Tabur), pengamanan program strategis nasional, satgas Investasi dan Program Jaga Desa, Jaga Pangan, serta penguatan sinergi intelijen penegakan hukum lintas lintas negara
Riwayat dan pengalaman panjang tersebut menjadikan kunjungan ke Tarakan sebagai bagian penting dari perjalanan karier Dr. Jan. Ia menegaskan bahwa pengabdian pertama di daerah bukan sekadar fase awal karier, tetapi fondasi yang membentuk arah dedikasi dan profesionalitas sebagai aparat penegak hukum.
Kunjungan napak tilas ini ditutup dengan pesan agar para jaksa terus meningkatkan kapasitas profesional, memperkuat koordinasi lintas lembaga, dan mempertahankan komitmen pengabdian kepada masyarakat serta negara.
(Red/Yun)