Aceh Tamiang I Antarwaktu.com – Akibat banjir bandang dan tanah longsong yang melanda Aceh dan Sumatera, semua bangunan infrastuktur hancur dan rusak parah. Termasuk pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang terhubung ke rumah penduduk, perkantoran, rumah sakit dan fasilitas umum.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan TNI-Polri dan lintas realawan dari berbagai organisasi kemasyarakatan melakukan pengeboran 27 sumur di Aceh Tamiang untuk memastikan kebutuhan air bersih masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh terpenuhi.
“Di Aceh Tamiang ada 27 titik sumur yang telah dibor guna menjamin kebutuhan air bersih masyarakat sambil menunggu pemulihan jaringan PDAM,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta.
Sumur bor dibangun di lokasi-lokasi strategis, seperti permukiman warga, masjid, sekolah, fasilitas kesehatan, hingga lokasi pengungsian, agar dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.
Abdul Muhari mengatakan sumur bor dibangun dan mulai beroperasi, untuk membantu warga memperoleh air bersih yang layak untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain membangun sumur baru, BNPB juga melakukan perbaikan sumur bor milik warga yang rusak akibat bencana, guna mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat.
Abdul Muhari menegaskan, ketersediaan air bersih jadi salah satu prioritas utama dalam fase transisi darurat menuju pemulihan. Selain di Aceh Tamiang, pengeboran sumur juga di wilayah terdampak lain di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, terutama di lokasi hunian sementara dan titik-titik yang jaringan air bersihnya belum dapat dipulihkan.
“Tidak hanya di Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara, kita juga membangun beberapa titik sumur bor yang nantinya bisa menjamin kebutuhan masyarakat, tidak hanya di lokasi hunian sementara dan hunian tetap, tetapi juga di titik-titik yang saat ini jaringan PDAM belum bisa dipulihkan,” paparnya.