Pemdes Cipancuh Realisasikan Pembangunan Drainase

Indramayu | antarwaktu.com – Pembangunan Drainase di Desa Cipancuh Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu yang dibangun dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari dana desa tahun 2023, mendapat sambutan baik dari warga di desa Cipancuh, Bagaimana tidak, saluran Drainase yang dibangun sepanjang 600 meter itu, oleh pemerintah desa dianggap sebagai salah satu solusi dalam menyelesaikan buruknya sistim saluran pembuangan air hujan dan genangan air di permukiman warga selama ini. Selasa (16 – 5 – 2023).

Menurut Kuwu Desa’ Cipancuh, Sunaji, memaparkan bahwa, Hal yang sama juga dirasakan oleh warga di wilayah tersebut lantaran kondisi jalan yang dilalui saat ini sangat rawan kerusakan lantaran genangan air yang terjadi saat musim hujan menggenangi badan jalan.Dengan di bangunnya drainase tersebut, jalan yang selama ini tergenangi air hujan dan air limbah warga dapat teratasi.

“Saluran drainase ini dibangun lantaran badan jalan sudah rusak karena genangan air. Baik yang berasal dari hujan, maupun yang berasal dari air limbah rumah tangga, Jika air limbah rumah tangga dari warga tidak dialirkan dengan baik maka ada beberapa dampak kerugian yang dirasakan oleh warga dilokasi tersebut, yakni jalan yang ada disisi drainase itu akan semakin rusak. Bahkan ancaman penyakit yang disebabkan oleh genangan air dapat memicu perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Makanya untuk mencegah itu semua, Pemerintah Desa Cipancuh membangun saluaran drainase ini agar air yang ada ditempat ini dapat dialirkan,” tuturnya.

Warman, Kaur/lurah Desa Cipancuh, menambahkan bahwa dengan dibangunnya drainase saat ini telah mencapai 25 % (persen). Drainase ini merupakan salah satu usulan dari warga, lantaran selama ini wilayah tersebut tidak ditunjang dengan saluran pembuangan air hujan danlimbah rumah tangga yang baik.

Maka kondisi jalan yang ada ditempat tersebut menjadi rawan rusak karena selama ini air tidak dialirkan pada saluran yang baik, terkait pelaksanaan pembangunannya, Warman, mengatakan bahwa tenaga kerja yang mengerjakan pekerjaan di desa Cipancuh berasal dari masyarakat setempat, artinya pola pemberdayaan masyarakat tetap digunakan.

“Jadi yang mengerjakan pembangunan di desa ini memang berasal dari warga disini, kecuali jika warga tidak bersedia maka kita panggil pekerja dari luar desa. Karena yang kita inginkan ada pemberdayaan masyarakat yang kita lakukan supaya hasil pembangunan lebih maksimal karena yang mengerjakan dari masyarakat sini. Hasilnya pasti akan lebih bagus,” ujarnya.

(Toyib Indramayu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *