Probolinggo | antarwaktu.com – Sebanyak kurang lebih 70 KK warga RT 5, RT 6 dan RT 7 dusun Triwung Desa Warujinggo Kecamatan Leces dan sebagian dari warga Desa Sumberbulu Kecamatan Tegalsiwalan, selama hampir 5 tahun ini mengeluh terkait tegangan listrik di daerahnya yang naik turun dan tidak stabil, sehingga menyebabkan banyak peralatan elektronik warga yang rusak atau tidak awet. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh kepala desa Warujinggo Edi Suwarwi. Sabtu, 20/01/2024.
Edi Suwarwi Kepala Desa (Kades) Warujinggo menyatakan jika permasalahan ini selama menjabat sudah dua kali mengadukan ke PLN, dan yang terakhir disuruh untuk membuat proposal kepada PLN.
“Biasanya tegangan itu naik turun biasanya mulai jam 4 sore, waktu itu kami mengadukan beberapa kali masalah ini ke kantor PLN yang ada di Jl. dr. Sutomo utaranya KDS itu, belum ada tindak lanjut, malah yang terakhir kami disuruh membuat proposal dan mengajukan ke kantor PLN yang di Pasuruan”, Pungkapnya.
“Sebelum saya menjabat sebagai kepala kades Warujinggo, sudah berdiri tiang listrik sebanyak 7 buah, waktu itu jamannya almarhum Penjabat Kades Warujinggo Romli yang melaksanakan pemasangan tiang tersebut”, tambahnya.
“Sebenarnya ini hanya tinggal kabel listriknya saja sepanjang kurang lebih 350 meter, atau ditambah trafo baru, karena cuma ada satu jalur untuk menyuplai ke daerah tersebut dan dibagi dari rumah ke rumah, sehingga tegangannya tidak stabil, dengan penambahan trafo baru atau membuat jalur baru, tegangan di daerah tersebut bisa stabil, untuk tiang listriknya kan sudah ada” jelasnya lagi.
Kades Edi Harianto sangat berharap agar permasalahan warganya ini dapat segera mendapat perhatian dari pemerintah atau instansi yang berwenang (PLN) karena pihak desa sudah berupaya maksimal membantu warga.
Sandri warga RT 06/RW 02 bersama perangkat desa, mengajak media untuk menunjukkan tiang listrik sebanyak 7 buah yang belum terpasang atau ada instalasi kabel listrik yang terpasang.
“Kulkas, mesin cuci, pompa air dan televisi, itu barang elektronik di rumah saya yang sering rusak pak”, ujar Sandri.
“Ya pusing juga pak, bolak balik saya ganti pompa air dirumah, juga kulkas bunyinya kasar setelah diservis, semoga pemerintah segera memperhatikan keluhan kami”, pungkasnya. (sricokro)