DPP LIMK Angkat Bicara Terkait Proyek Rehabilitasi Pustu Air Teluk Hessa Kab. Asahan

Asahan | antarwaktu.com – Masalah tentang Proyek Rehablitasi Puskesmas Pembantu Air Teluk Hessa Kecamatan Teluk Dalam Kab.Asahan mendapat tuaian Protes sembari mengadakan Aksi unjuk rasa dari beberapa LSM yang ada di Kabupaten Asahan.

Dimana dalam Aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Asahan tersebut yang digelar Senin 29 Januari 2024 meminta agar Kepala Dinas Kesehatan  Kabupaten Asahan  Dr.H.Hari Sapna.MKM dicopot dari Jabatannya.

Menurut para aksi ada dugaan persekongkolan jahat dalam proyek Rehablitasi Puskesmas Pembantu Kabupaten Asahan Tahun 2023.

Hal tersebut disampaikan koordinator aksi Adi Irawan dalam orasinya mengatakan bahwa diduga telah terjadi Tindak Pidana Korupsi dalam Proyek Rehablitasi Pustu Tersebut yang mana bahwa salah satu Pustu telah menggarap tanah warga untuk Pagar Puskesmas Pembantu dan Pustu dialih fungsikan menjadi Rumah Dokter,ucap koordinator aksi Adi Irawan.

Ketua DPP TUMPAS Toni “Ciek” Chaniago yang datang membawa sebuah ban bekas menyampaikan kalau Bupati Asahan H. Surya,Bsc tidak mau keluar kami akan membakar ban ini,sebab kami butuh jawaban dari tuntutan kami yang diduga Kepala Dinas Kesehatan dr.H. Hari Sapna, MKM dan Kepala Bidang (Kabid) ada keterlibatan dan menerima fee (Komisi) dari kegiatan tersebut, ucap Toni.

Selanjutnya, bagaimana mungkin semangat Nawacita dalam hal membangun kesehatan bisa cepat kita wujudkan bersama jika masih saja terjadi dugaan maraknya “Korupsi” dalam dunia kesehatan kita, tegas Toni.

Dalam aksi tersebut ada seorang aktivis Andre “Cai” Hasibuan melakukan aksi ekstrim “pecah kepala” di depan kantor Bupati Asahan yang disaksikan anggota Polisi dan Satpol-PP, aksi tersebut dilakukan karena kekecewaannya terhadap pemimpin di kabupaten Asahan yang diduga tidak sungguh-sungguh membangun.

“Jangankan darah, nyawa pun akan kami berikan ucap Koordinator Aksi Adi Irawan”

Sekretaris Dinas Kesehatan yang diutus untuk menemui para demonstran mengatakan akan menyampaikan tuntutan nya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dan agar bisa di tanggapi beberapa hari ini, ucap Sekretaris Dinas Kesehatan.

Ditempat terpisah Rabu 31 Januari 2024 Buyung Batu Bara selaku Ketum DPP LIMK ketika diminta tanggapannya mengenai hal tersebut kepada awak media mengatakan bahwa kami sebagai lembaga juga telah mendapat laporan dari masyarakat tentang hal itu dan oleh sebab itu saya langsung memerintah saudara Ahmad Afrijal Simargolang selaku Divisi Investigasi DPP LIMK beserta Tim untuk langsung turun kelapangan tepatnya 30 Nopember 2023 melakukan Ivestigasi dan setelah sampai dilokasi Tim tidak menemuka Pengawas dari Dinas Kesehatan mau PPK yang ada hanya pekerja.

Dari hasil Investigasi tersebut ditemuka :

1. Tiang-tiang Resplang masih mempergunakan Broti yang lama

2. Ada beberapa Kosen Pintu yang seharusnya diganti tapi masih dipergunakan.

3. Pintu yang diganti seharusnya itu disimpan dan menjadi aset tapi, tapi tim tidak melihatnya.

4. Seng lama sebenarnya masih layak untuk dipakai sebab kondisinya masih bagus dan tebal kalau dibandingkan Seng yang baru sangat tipis.

Yang lebih miris lagi tim mendapat laporan yang mana bahwa Pagar Puskesmas tersebut ternyata terletak diatas tanah Warga masyarakat.

Ini gimana masalah ganti ruginya apakah ketika akan membangun pagar tersebut tidak memperhatikan apakah hal itu mengenai tanah orang lain, ini jelas ada sebuah kecerobohan, ungkap Batu Bara.

Masalah tuntutan yang disampaikan aksi tersebut pertanyaan kita sangat sederhana, apakah Bupati Asahan mau menindak lanjuti tuntutan tersebut..?

Menyikapi permasalahan yang terjadi kami dari DPP LIMK sangat menyayangkan terutama Bupati Asahan yang kami nilai tidak pernah mau mendengar baik itu tuntutan maupun keluhan Warga masyarakat.

Sebenarnya banyak persoalan diasahan ini yang bermasalah salah satunya mengenai infrastruktur dan bangunan yang masih mangkrak ,demikian tutupnya ( Tim )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *