2 Kecamatan di Lamongan Terdampak luberan Bengawan Solo

Lamongan | antarwaktu.com – Curah hujan tinggi akhir ini membuat naiknya debit air Sungai Bengawan Solo mengakibatkan air meluber ke area permukiman warga dan lahan pertanian. Saat ini air level siaga hijau-siaga merah. Tercatat 2 kecamatan di Lamongan mulai terimbas luberan air dari sungai terpanjang di Jawa tersebut.

Joko Raharto kepala Pelaksana BPBD Lamongan, mengatakan luberan air masuk hingga ke area permukiman warga dan lahan pertanian di Kecamatan Laren dan Kecamatan Babat

“Ada 2 kecamatan di Lamongan yang terendam imbas dari melubernya Bengawan Solo, yaitu Kecamatan Laren dan Babat,” kata Joko Raharto Selasa (12-3-2024).

Data BPBD Lamongan, di Kecamatan Babat luapan Bengawan Solo melanda Kelurahan Babat dan Kelurahan Banaran. Jalan lingkungan dan sejumlah rumah yang tergenang dengan ketinggian air antara 20 cm hingga 25 cm. Di Kecamatan Laren, luapan Bengawan Solo melanda di 7 desa, yaitu Desa Laren, Plangwot, Bulutigo, Siser dan Mojoasem.

“Data yang kami himpun, di 5 desa ini ada puluhan rumah yang tergenang banjir akibat luapan Bengawan Solo, dan ada juga jalan lingkungan yang ikut terimbas luberan air dari Bengawan Solo,” ujarnya.

Sementara kondisi debit air di Bengawan Solo yang melintas di Lamongan, terang Joko, ada kecenderungan naik. Pintu air pun, ungkap Joko, telah dibuka meski cuaca saat ini berawan.

“Untuk wilayah Lamongan cenderung naik dan sebagian stabil. Teman-teman juga masih terus melakukan proses monitoring ke lapangan mas,” jelasnya.

Untuk wilayah luberan yang terjadi di Babat, Joko menyebut BPBD Lamongan sudah turun lapangan bergotong-royong dengan masyarakat untuk memasang doorlag, penutup pintu tanggul yang menghubungkan kawasan bantaran sungai dengan jalan raya.

Pemasangan doorlag ini dilakukan menggunakan tumpukan karung berisi pasir. Ini sebagai bentuk antisipasi kenaikan debit air Bengawan Solo agar air tidak meluber ke jalan raya.

“Secara gotong-royong bersama-sama menanggulangi banjir luapan Bengawan Solo yang ada di Kelurahan Babat dengan memasang doorlag tanggul untuk mencegah luberan air,” terang Joko.

Sementara naiknya debit air di Bengawan Solo yang ada di Babat juga mengakibatkan luberan air hingga ke Jalan Raya Babat-Bojonegoro, tepatanya di ruas jalan Kelurahan Babat. Meski demikian, kondisi arus lalu lintas masih lancar.

“BPBD Lamongan bersama instansi terkait terus memonitoring perkembangan debit air dan dampak yang ditimbulkan. Selain itu kita juga meminta penanggung jawab wilayah untuk bisa melaporkan jika ada tanggul sungai yang airnya meluber,” pungkasnya(tr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *