Hadapi El Nino Gorilla, Pemkab Probolinggo Bersama Dinas Pertanian dan Kodim 0820/Probolinggo Gelontorkan Dana Ratusan Juta

Probolinggo | antarwaktu.com – “Mengayak beras pakai nampan, agar beras terbebas dari kutu – Teknologi pertanian selalu terdepan, kerja petani semakin terbantu”

Demikian pantun yang dibacakan oleh Pj Ugas setelah melihat hasil produksi UKM kecamatan Bantaran dan membuka sambutannya yang bertempat di pendopo Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo dalam acara Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo dan juga bersinergi dengan TNI angkatan darat menyelenggarakan acara pemberian secara simbolis Bantuan Bibit Pisang kemudian Pupuk Organik dan Alsintan berupa Pompa Air dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik sekaligus Pengendalian Hama Penyakit pada Tanaman Pisang di Kabupaten Probolinggo. Selasa, 07/05/2024.

Turut hadir dalam acara tersebut Dandim Probolinggo Letkol Armed Heri Budiasto, Forkopimda Kabupaten Probolinggo, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Ir Susilo Isnadi, MM., Kabid Pertanian drh. Faiq El Himmah, Forkopimca Bantaran, Kades di kecamatan Bantaran dan Kelompok Tani kecamatan Bantaran.

Plt. Susilo mengungkapkan dalam laporannya kepada Pj Bupati bahwa dinas pertanian adalah sebagai pendamping di kecamatan Bantaran terkait dengan “Gema Paris dan Gesek Ekstrem” yang sudah dilakukan beberapa bulan lalu sampai sekarang .

“Hari ini adalah temanya pertama untuk memberdayakan masyarakat kecamatan Bantaran untuk meningkatkan ekonomi, meningkatkan pendapatan, menurunkan stunting dan sebagainya kemudian yang kedua kegiatan ini bersumber dari dana APBD Kabupaten Probolinggo dana DPHCHT yang kita alokasikan di kecamatan Bantaran khususnya dan Kabupaten Probolinggo pada umumnya, yang ketiga pada kesempatan hari ini yang akan kita sampaikan atau kita serahkan nanti secara simbolis akan disebarkan oleh Bupati berupa 10.000 pisang, disampaikan kepada para petani masyarakat kecamatan Bantaran khususnya di enam Desa, kalau dinilai dengan rupiah senilai 310 juta yang nanti akan diterima oleh kelompok tani di desa Legundi, Kedungrejo, desa Bantaran, Karanganyar dan Desa Gunung Tugel”, urainya.

“Selanjutnya ada 1.764 kilo pupuk organik nanti akan di sampaikan kepada masyarakat kecamatan Bantaran kalau dinilai senilai 94,5 juta, kemudian penyerahan bantuan pompa air dari Kementan ini yang di inisiasi oleh Pak Kasat dan Pak Dandim di Kabupaten Probolinggo, 20 unit bantuan pompa yang empat dim 10, yang 10 dim 10, ini diperuntukkan untuk kelompok tani di Kabupaten Probolinggo yang benar-benar membutuhkan, ini dalam upaya adalah untuk pipanisasi lahan pertanian yang selama ini hanya tadah hujan, tapi apabila ada air di sekitar lahan itu nanti bisa dilakukan kompanisasi”, jelasnya.

“Yang keempat pada hari ini juga akan dilakukan pelatihan secara tematik yaitu pembuatan pupuk organik, pelatihan singkat nanti akan kita tularkan di 24 Kecamatan ya di 24 Kecamatan dan kami akan alokasikan anggaran yang bersumber dari DBHCHT dan DAK non fisik” jelasnya lagi.

Menurut Plt. Susilo, tujuan pembuatan pupuk organik ini yang pertama adalah mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia karena banyak efek sampingnya banyak dampak yang ditimbulkan dan meningkatan kesadaran terhadap lingkungan pada masyarakat tentang perbaikan tekstur tanah, kemudian yang terakhir adalah untuk memberdayakan masyarakat terhadap limbah sampah.

Letkol Armed Heri Budiasto usai laporan yang dibacakan Plt. Susilo melanjutkan sambil menyanyikan lagu HARJAKAPRO ciptaannya diikuti dengan meriah oleh Pj Ugas dan semua yang hadir.

Kepada Pak Pj. Bupati Ugas, Dandim Heri menyampaikan ihwal kegiatan tersebut
[7/5 17.43] P Wahyu Swi: “Kegiatan ini adalah kegiatan yang terencana dari sejak 1 bulan yang lalu dan bukan hanya di tingkat Kabupaten Probolinggo saja, ini di seluruh Indonesia juga seperti ini, makanya kerjasama yang dilakukan oleh Kementan RI dengan Kepala Staf Angkatan Darat ini di breakdown sampai di bawah tingkatnya Kodim dan Distan dalam hal ini adalah Kabupaten Probolinggo untuk bisa mengawal supaya ketahanan pangan yang ada di nasional di seluruh Indonesia yang nanti akan disupport oleh daerah-daerah kabupaten kota yang ada di Indonesia ini bisa maksimal” ungkapnya.

Dandim Heri mengungkapkan alasan kegiatan adalah karena situasi cuaca yang ada di Indonesia saat ini kita akan memasuki era El Nino gorilla. Ada dua yaitu El Nino dan La Nina, kalau El Nino itu adalah kekeringan yang panjang kalau la Nina adalah curah hujan yang tinggi.

“Ke depan ini dengan adanya El Nino Gorilla kebutuhan pangan secara global dunia itu akan ya hampir tidak akan tercukupi semua, makanya oleh Presiden Jokowi bagaimana caranya supaya Indonesia sendiri itu bisa swasembada tidak bergantung kepada negara pengekspor beras ke Indonesia, kita harus bertahan, kita harus bisa swasembada sendiri dengan cara apa nanti pada saat El Nino gorilla ya pada saat nanti musim kering panjang tanah atau sawah tadah hujan itu masih bisa tetap ditanami padi, salah satunya adalah dengan program kompanisasi dan pipanisasi”, urainya lagi.

Pj. Ugas kemudian dalam sambutannya berharap bantuan yang diberikan dapat dimaksimalkan penggunaannya sehingga tujuan dari bantuan itu sendiri dapat tercapai dan Pj Ugas juga memberikan contoh inovasi penanaman pisang di daerah lain termasuk upaya publikasi melalui media sosial sehingga produk pertanian yang dihasilkan bisa dikenal dan menjadikan pemasukan bagi kecamatan Bantaran.

Usai memberikan arahannya Pj. Ugas berkenan melihat proses pembuatan pupuk organik oleh kelompok tani di kecamatan Bantaran, bahkan Pj. Ugas ikut turun membantu mengaduk pupuk organik dalam proses pembuatannya.(Sricokro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *