Diduga Beberapa Pekerjaan Proyek Di Desa Pulau Betung Ada Main Mata Oknum TPK

Batang Hari | antarwaktu.com – Terobosan yang dilakukan Presiden Jokowi untuk melakukan peningkatan ke masyarakat bawah tak lepas melalui program-program di pemerintahan desa, hal itu dihimbau agar seluruh elemen masyarakat ikut mengawasi untuk mencegah berbagai adanya pungutan, korupsi, mark up atau penggelembungan anggaran, utamanya anggaran dana sampai tingkat desa tak peduli berapa besar nominalnya.

Sedangkan mark up jelas merupakan modus laten korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Bahkan Presiden Jokowi sendiri telah menghimbau untuk segenap pemerintah daerah akan menindak lanjuti laporan dari siapapun terkait pengerjaan proyek seperti jembatan,Rigid Beton, fasilitas pelayanan publik dan lainnya agar tidak salahgunakan mulai dari TPK sampai rekanan ataupun pihak ketiga.

Namun hal ini bertolak belakang di Desa Pulau Betung Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi yang mana beberapa titik lokasi proyek pembangunan peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur di Desa Pulau Betung menuai sorotan dan keluhan warga. (29 Juli 2024)

Salah satu warga yang tidak ingin namanya di publikasikan saat diwawancarai oleh awak media mengungkapkan ,” Kami sudah mengecek beberapa pekerjaan diantaranya, “pembukaan dan pembersihan jalan yang telah selesai beberapa bulan yang lalu terletak di samping lapangan futsal RT 07 yang tanpa adanya papan informasi pengerjaannya ,dan diduga tanah yang digunakan untuk timbunan adalah tanah di kiri kanan jalan padahal di RAB jelas tanah timbunan harus lah di beli, dan kontruksi jembatan boks yang diduga asal jadi dan pengerjaannya terkesan asal-asalan,
kuat dugaan terdapat campuran atau material tidak sesuai spesifikasinya.

Pantauan di lokasi saat bertemu narasumber warga Desa Pulau Betung mengatakan “jalan tersebut selain menjadi akses penghubung untuk petani, merupakan sarana untuk meningkatkan konektivitas serta meningkatkan ekonomi lokal, maka diperlukan pengerjaan yang bermutu dan berkualitas sehingga masyarakat merasakan manfaatnya ” ujarnya

“Dan ada lagi rehab gedung Kantor Desa yang dilakukan oleh TPK yg diduga terjadinya mark-up pengadaan Cat serta upah para tukang yang tidak sesuai dan beberapa kali berganti tukang dikarenakan tidak sesuai dengan kualitas pengecatan

Dan pengadaan ternak sapi yang sebelumnya direncanakan sapi tersebut dibeli di pasar ternak ternyata di beli di beberapa makelar ternak yang harganya sangat berbeda di pasar ternak, “imbuhnya

Dan menurutnya lagi, ” Bangunan Posyandu yang terletak di RT 05 dananya yang tercantum di papan informasi sebesar (227.000.000 juta rupiah)
Dan jika dilihat secara kasat mata bangunan tersebut sangatlah tidak sesuai dengan biaya sebesar itu, “ujarnya

Ditambahkan lagi, masih banyak pekerjaan pekerjaan yang diduga sarat dengan aroma korupsi,seperti pembangunan WC, jalan rigid Beton, pembangunan PAUD,

“Saya minta kepada aparat penegak hukum untuk segera turun ke Desa Pulau Betung ini karena menurut kami terlalu banyak kejanggalan-kejanggalan yang ditemukan di desa ini seperti kurang transparan nya pekerjaan yang dilakukan oleh para perangkat Desa yang membidangi masalah tersebut

“Dan menurut kami adanya kolaborasi antara Kades dan TPK nya dengan melakukan ketidak transparan terhadap dana Desa yang di kelola oleh mereka, “tutupnya

Demi berimbang nya sebuah pemberitaan Awak media mencoba menghubungi Kades Pulau Betung Musalini untuk mengkonfirmasi informasi tersebut melalui pesan WhatsApp dan Kades menjawab,” Rasanya semua pekerjaan kita sudah sesuai dengan RAB, jika tidak percaya silahkan ke kantor, dan jangan cuma mendengarkan informasi masyarakat, “ujarnya (ys)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *