Perayaan Grebeg Suro Desa Sukobendu Lamongan sebagai Simbol Syukur atas Nikmat Tuhan yang Maha Esa

Lamongan | antarwaktu.com – Masih dalam nuansa Bulan Muharram warga Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan memiliki tradisi yang menarik. Dimana warga desa bersama Paguyuban Seniman Tradisional Lamongan (PASTALA) tetap melestarikan tradisi budaya Grebek Suro.

Dalam kegiatan tersebut hadir Bupati Lamongan Yuhronur Efendi beserta rombongan, Forkompimcam Mantup Camat Suwanto Sastrodiharjo, Danramil Kapten Kav Nur Chodjim dan Kapolsek AKP Kosim , Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala desa Sukobendu Wahab beserta staf dan Satpol PP, Pemuda Pancasila (PP), Banser dan para undangan lainnya.

Kepala Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan Wahab mengatakan Grebeg Suro merupakan acara tradisi budaya tahunan masyarakat Desa Sukobendu dalam wujud pesta rakyat.

Gelaran semarak budaya tradisional tersebut diadakan terbuka setiap tahunya di lapangan Desa Sukobendu dan menghadirkan puluhan pelaku kesenian lokal untuk berkolaborasi dan menampilkan beragam atraksi menarik seperti Reog ,jaran kepang ,serta kirab suguh sesaji”Kata wahab Minggu ( 4-8-2024)

Lebih lanjut Wahap “Kepala Desa Sukobendu mengaku bersyukur atas terselenggaranya agenda rutin tahunan ini,dia menjelaskan ,kesenian tradisional merupakan esensi kental yang melekat pada demografi masyarakat Lamongan

Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat. Selain sebagai penguatan budaya ,budaya grebeg tutup suro juga menjadi pemicu tumbuhnya UMKM serta destinasi wisata ,tutup Kades.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang berkesempatan hadir dalam acara Grebeg Suro ini pun turut mengajak masyarakat untuk terus melestarikan kesenian dan budaya daerah tersebut.

Dengan begitu, kata Bupati Yuhronur, diharapkan dapat menambahkan kecintaan dan mempertahankan orisinalitas bangsa Indonesia yang terkenal sebagai bangsa yang berbudaya. “Ketika kebudayaan dan kesenian tidak kita rawat tentu akan menghilangkan jati diri kita sebagai masyarakat Indonesia yang kaya budaya. Untuk itu, mari terus kita lestarikan, karena nilai-nilai yang diangkat dalam kesenian akan meningkatkan harkat dan martabat,” tuturnya.

Orang nomor satu di Lamongan ini juga menilai bahwa grebeg suro bukanlah semata menampilkan berbagai kesenian, namun juga sebagai bentuk serah diri atau tawakal seorang hamba kepada Tuhannya. “Kegiatan ini juga untuk mengenalkan kepada generasi penerus agar tetap melestarikan seni dan budaya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan masyarakat Lamongan kesehatan, keselamatan dan kejayaan di tahun-tahun berikutnya,” harapnya ( ter)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *