Garut | antarwaktu.com – Gedung Sekolah SDN 4 Bungbulang dan di Gedung Olahraga (GOR) kecamatan Kabupaten Garut Jawa Barat, menjadi lokasi kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kecamatan Bungbulang, Senin (19/8/2024).
Acara ini menjadi sorotan penting dalam upaya mengangkat kembali budaya lokal, khususnya bahasa Sunda yang mulai memudar di kalangan masyarakat. Menurut Ketua PGRI Kecamatan Bungbulang Ara Suhara S.Pd, sekaligus mewakili Korwil UPTD Kecamatan Bungbulang, menyampaikan bahwa festival ini bertujuan untuk mengintegrasikan kembali budaya Sunda ke dalam dunia pendidikan.
“Siapa yang tidak bangga dengan budaya lokal, terutama bahasa Sunda,” katanya. Menurutbya saat ini, bahasa Sunda mulai pudar di tengah masyarakat. Melalui festival ini, kami ingin mengangkat kembali budaya Sunda dan menanamkan kebanggaan terhadap bahasa ibu kita,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kemampuan guru dan siswa dalam memahami serta menggunakan undak usuk bahasa Sunda. Menurutnya, rasa bangga terhadap identitas sebagai urang Sunda harus terus ditumbuhkan, terutama di kalangan generasi muda. “Kita punya budaya dan setelah memilikinya harus mempertahankannya agar tidak luntur di kalangan anak muda,” ujarnya.
Dalam festival ini, Ara menekankan pentingnya kolaborasi dalam sistem pendidikan untuk keberhasilan program. Ia berharap dengan adanya acara seperti ini, kesadaran akan pentingnya bahasa Sunda semakin meningkat. “Jangan lupa dengan purwadaksi, bahwa kita memiliki bahasa yang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga kita tetap nyunda,” tuturnya.
Dia menegaskan Festival ini tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam mempertahankan seni, budaya, dan bahasa Sunda. Kecamatan Bungbulang, katanya yang berada di wilayah Kabupaten Garut provinsi Jawa Barat, telah berhasil menunjukkan prestasi di tingkat kabupaten. “Tahun lalu Bungbulang mengirimkan perwakilan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk lomba pidato, dan hasilnya luar biasa, berhasil mewakili Kabupaten Garut,” ungkapnya
Berbagai lomba yang diadakan dalam festival ini meliputi biantara bahasa Sunda, tembang pupuh, carpon, sajak, maca dan nulis bahasa Sunda, dan borangan ( Ngabodor Sorangan). “Dengan kegiatan seperti ini, Korwil kecamatan Bungbulang menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan budaya Sunda dan menjaga agar generasi muda tetap bangga dengan identitasnya sebagai urang Sunda,” paparnya
Ara menandaskan kegiatan Festival ini menjadi momentum penting untuk mempertahankan warisan budaya Sunda agar terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat, terutama melalui dunia pendidikan,”demikian Ara. Pemenang dalam lomba Festival FTBI tingkat Kecamatan Bungbulang akan mewakili ke tingkat kabupaten Garut, kemudian ke tingkat provinsi Jawa Barat. (Deng) Editor:Nas