Lamongan | antarwaktu.com – Perahu tradisional yang berada di pinggir sungai Bengawan Solo desa Pangean menjadi Alat transportasi antara warga desa Bulutigo dan sekitarnya menuju Desa Pangean Kecamatan Sekaran.
Selain menjadi sarana transportasi penyebrangan sungai Bengawan Solo juga menjadi sumber irigasi pertanian dan sumber untuk keperluan pribadi masyarakat dan tambak ikan hingga mengaliri waduk-waduk
Gok met Panggilan Akrab Ketua Dulur Setia 45 menyampaikan Perahu penyeberangan sungai Bengawan Solo yang menghubungkan kedua desa tersebut tidak hanya mengangkut bepergian orang kepasar tetapi juga menjadi jalan Alternatif bagi anak-anak menuju ke sekolahan.
Lebih lanjut Gomet Ketua Dulur setia 45 saat ditemui awak media di bantaran sungai Bengawan Solo daerah Pangean Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan menjelaskan jalur penyeberangan tradisional ini sendiri adalah jalur alternatif penghubung antara desa Bulutigo Kecamatan Laren dengan Pangean Kecamatan Sekaran “jelas Gomet Minggu ( 1-9-2024 )
Jalur ini menjadi alternatif pilihan bagi warga kecamatan Bulutigo dan warga desa sekitarnya untuk menuju ke wilayah Desa Pangean kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan Karena jika melalui jalur darat lebih lama ‘Katanya saat mau menyebrang ke Bulutigo.
Jadi ini penyebrangan yang sudah lama dipakai masyarakat setempat jika mau menuju ke kota
Meskipun sudah ada jembatan penghubung antara kecamatan laren dan Kecamatan Sekaran Jalur penyeberangan tradisional ini masih beroperasi dan masih dimanfaatkan oleh warga”Pungkas Gokmet (tr)