Kota Depok | antarwaktu.com – Terkait dengan adanya isu panas yang viral, hal itu dengan istri salah satu Paslon wakil walikota Depok no urut 1 sebelumnya pernah menjadi Jubir mendampingi Kuasa Hukum Hotel Mesum Alexis.
“Jadi, kalau menurutnya beliau hanya menjalankan profesinya saja sebagai jubir sekaligus kuasa hukum Hotel Mesum Alexis, yang pada saat itu dirinya wajib mendampingi kliennya dalam bentuk apa pun.
“Namun, saya berharap kalau misalnya Paslon 02 menang Pilkada Kota Depok 2024, tolong jangan dibawa-bawa program Hotel Mesum Alexis ke Kota Depok,” tegas Sekretaris Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Depok, Eric Yansen Sihotang, kepada pewarta, Senin (28/10/2024).
Ia juga mengingatkan, bahwa Kota Depok butuh program pembangunan yang berkelanjutan, bukan perubahan. Daripada perubahan mending dilanjutkan saja program-program pembangunan yang sudah bagus.
“Karena, program janji kampanye Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Imam-Ririn akan lebih menguatkan Kota Depok kedepannya, apalagi dr Ririn Farabi Arafiq bukan tipe pemimpin yang asal janji, tapi dr Ririn Farabi Arafiq sudah melakukan kerja nyata, beliau sudah memberikan bukti nyata untuk warga Depok di bidang layanan kesehatan,” jelas Eric.
Ia menyebutkan, bahwa alasan dirinya secara pribadi maupun Ormas PP Kota Depok memilih mendukung pasangan Imam-Ririn, pada Pilkada Kota Depok 2024, itu sesuai deklarasi yang sudah kami lakukan.
“Jadi, kami berharap pasangan Imam-Ririn dapat menjalankan program janji politiknya dengan amanah, jangan sampai ada pihak yang didustai. Kekuatan ormas PP saat ini ada 7.500 kader PP Kota Depok yang berKTA, saya yakin PP Kota Depok solid untuk memilih dan mendukung Pasangan Imam-Ririn,” ucap Eric.
Sedangkan, alasan dirinya dan ormas PP Kota Depok tidak memilih dan mendukung Paslon SS-Chandra, karena menurutnya SS sebagai pelaku yang terkait program-program pembangunan Kota Depok selama 20 tahun belakangan ini. “Jadi kalau sekarang SS bilang perubahan, menurut saya terlalu naif sekali untuk bilang ‘Perubahan’,” ketus Eric.
Eric juga mempertanyakan, kenapa SS baru sekarang teriak-teriak ‘Perubahan’ terlalu naif sekali, kenapa waktu SS menjabat Sekda tidak melakukan perubahan di lembaga eksekutif. Apakah karena dirinya sudah merasa mentok di jabatan Sekda ? sehingga ingin jadi pemimpin Kota Depok.
“Kalau terkait Chandra, saya secara pribadi tidak kenal, apalagi ormas PP Kota Depok, Siapa sosok Chandra kami tidak kenal dengan baik. Yang kita tahu infonya Chandra mantan Watimpres, benar atau tidak kita tidak bisa membuktikan hal itu. Jadi, per hari ini untuk SS sudah lah jangan menjadi orang yang merasa benar dan besar yang tidak menjadi pelaku saat ini,” tandas Eric, yang berprofesi sebagai Lawyer itu.
MAUL