Tuban | antarwaktu.com – Proyek pekerjaan pemasangan Saluran Air yang menggunakan u-ditch di Jalan Raya Tuban -Semarang , Desa Jenu Kecamatan Jenuh Kabupaten Tuban Timur kini menjadi sorotan masyarakat.
Proyek pekerjaan Saluran Air dengan pemasangan u-ditch tersebut diduga menjadi ajang untuk meraup keuntungan yang besar hingga mengabaikan kwalitas pekerjaan,”Menurut salah satu Ketua Umum DPD LSM HJM (Harmoni Jiwa Mandiri) Sukadi S.H.
Dikatakan Sukadi Anggaran yang di gelontorkan Pemerintah yang tidak ada Papan Proyeknya ini di duga Menjadi ajang Korupsi bersama karena Awal saja sudah tidak mencantumkan besaran Anggaran yang harus diketahui bersama
Lanjut Sukadi Ketua LSM HJM padahal pembangunan Saluran Air yang menggunakan U-ditch bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir akibat saluran tidak lancar
Menurut Pantauan Kami dan hasil investigasi dan penulusaran bersama di lapangan
1 U-ditch yang retak tetapi dipakai padahal saluran ini berdekatan dengan Jalan ray yang di lewati Kendaraan berat ,tidak menggunakan lantai kerja dan bahkan airnya tidak dikuras dulu ,tidak dilakukan pengurukan dengan pasir Urug melainkan langsung dipasang U-ditchnya
Tidak hanya itu, pada saat pemasangan saluran u-ditch, proses cor lantai kerja minimal sehari sesudahnya dengan target pemasangan untuk tiap harinya rata-rata sekitar 6 buah u-ditch atau sekitar panjang 7 meter lari,
Lantai kerja bertujuan untuk mengontrol elevasi dengan permukaan saluran drainase dilapangan.Tidak ditemukannya pemakaian cover u ditch, agar tidak bergeser ke bagian kiri ataupun kebagian kanan oleh desakan tanah setelah pengurugan kembali harus melakukan pengelasan pada plat penyambung antara beton pracetak u-ditch.
Menanggapi hal tersebut,Sukadi Ketua LSM HJM bingung dengan kinerja rekanan yang di duga asal jadi dan bahkan tampak nak u-ditch tidak saling mengunci tampak celah maupun rongga.
Kondisi pemasangan u-ditch yang diduga asal jadi hingga tidak menggunakan lantai kerja. Lantas bagaimana mencari elevasi kemiringan ” tegas Sukadi
Untuk mengisi rongga antara u-ditch dengan dinding saluran, tampak terlihat pelaksana menggunakan puing bekas galian dan aspal bekas saluran. Apabila uditchnya dialiri air, maka air dapat dengan lancar mengalir,” ujarnya.
“Yang terjadi dilapangan diduga tidak dilakukan penandaan elevasi galian tanah pada media patok, agar posisi galian tidak berubah melainkan asal jadi, tampak sejumlah pemasangan u-ditch tidak rata dan nak tidak saling mengunci,”pungkasnya ( Ther)