“Warga Khawatir Alexis Hotel” Pengamat Politik : Kota Religius Pilih Pemimpin Reputasi Bersih Tanpa Kontroversi

Kota Depok | antarwaktu.com – Bertepatan dengan Hari Santri yang diperingati 22 Oktober setiap tahun dan tidak bisa dipisahkan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November. Walikota Depok, Mohammad Idris menyebutkan, bahwa sejak 20 tahun Kota Depok menjelma menjadi kota bertagline religius. “Bahkan, diikuti dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) Kota Religius.

Kota religius hingga saat ini pun warga Depok masih menginginkan dan mempertahankan Kota Depok sebagai kota yang religius, sehingga jelang Pilkada Depok 2024, memilih pemimpin harus selektif bila perlu yang religius juga dengan kesamaan daerahnya.

Cecep Hidayat dosen Politik FISIP UI dan Pengamat Politik Universitas Indonesia, terkait dengan keinginan warga untuk memilih pemimpin di Kota Depok, bahwa religiusitas di Depok, masih banyak warga Depok masih menginginkan kota ini mempertahankan identitas religiusnya, yang terlihat dari popularitas program-program berbasis agama dan sosial.

“Artinya, dengan narasi religiusitas kemungkinan besar tetap menjadi faktor penting dalam Pilkada Kota Depok Tahun 2024, terutama untuk menarik pemilih konservatif dan kelompok-kelompok berbasis,” kata Cecep Hidayat Pengamat Politik UI kepada awak media, Jum’at (1/10/2024).

Ia menjelaskan, bahwa ajang Pilkada Kota Depok 2024, menampilkan 2 pasang Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok yang masing-masing mempunyai basis massa tersendiri. Pasangan Imam-Ririn dengan nomor urut 01 banyak pihak menilai mempunyai peluang kemenangan lebih tinggi dengan program janji kampanye yang lebih realistis yang sifatnya melanjutkan dari program pembangunan Idris-Imam.

“Jadi, dengan begitu pengaruh Imam Budi Hartono sebagai figur publik yang sudah dikenal di Depok, Imam Budi Hartono memiliki basis pemilih yang cukup solid. Reputasinya yang sudah terbentuk sebelumnya, baik melalui posisi atau kontribusi lokal, bisa memberikan keuntungan elektoral bagi pasangan yang didukungnya,” jelas Cecep.

Menurutnya, bahwa lebih dari itu juga pengaruh dr. Ririn Farabi Arafiq, sosok dr. Ririn yang dikenal di kalangan perempuan dan memiliki latar belakang kesehatan bisa menarik pemilih perempuan. “Jadi, dalam masyarakat urban seperti Depok, kehadiran figur profesional perempuan dapat meningkatkan dukungan dari kalangan perempuan yang mengharapkan perbaikan di sektor kesehatan dan kesejahteraan sosial,” tutur Cecep.

Terkait adanya isu panas Hotel Alexis yang menimpa salah satu pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok Tahun 2024, Cecep Hidayat mengungkapkan, bahwa kasus Hotel Alexis yang menyeret nama istri salah satu Paslon dapat menimbulkan persepsi negatif bagi beberapa pemilih, terutama pemilih yang menginginkan pemimpin dengan reputasi bersih dan tanpa kontroversi.

“Namun, dampak akhirnya akan bergantung pada seberapa kuat isu ini dipublikasikan serta respons dari pihak yang bersangkutan dalam mengklarifikasi atau meredam persepsi negatif tersebut,” ungkap Cecep.

Cecep juga himbauan kepada warga Depok untuk datang ke TPS dengan persiapan yang cukup, mengetahui visi-misi calon, dan menggunakan hak pilih secara bijaksana demi kepentingan Kota Depok.

“Jadi, himbauan saya, warga Depok diharapkan tetap menjaga ketertiban dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu provokatif. Penting untuk memastikan bahwa mereka datang ke TPS dengan persiapan yang cukup, mengetahui visi-misi calon, dan menggunakan hak pilih secara bijaksana demi kepentingan Kota Depok,” imbuh pria yang menjabat sebagai Executive Director ISR (Indonesian Strategic Research) itu.

MAUL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *