Garut | antarwaktu.com – Beberapa titik jalan mengalami anjlok terdampak tanah bergerak, di desa Caringin yang menghubungkan ke desa Indrayang yang terjadi pada 6 Desember 2024 tempo hari.
Beberapa titik jalan yang terdampak anjlok dan pergeseran tanah tersebut di antaranya di kawasan Kampung Cisitu, Jembatan Cinlana, Kampung Sawah Baru, hingga Kampung Cibuluh. Selain tanah anjlok ada juga 34 rumah warga terdampak pergeseran tanah di Kp Pasantren.
” Beberapa titik jalan anjlok merupakan jalan kabupaten, saat ini hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas, sedangkan roda 4 belum bisa lewat,” ujar Kades Caringin Deni Karsonelo disela Rakor Evaluasi rumah warga terdampak pergeseran tanah di Aula Kantor Desa Caringin,Jum’at (13/12/2024).
Menurut Deni, peristiwa ini telah dilaporkan kepada pihak BPBD dan Dinas PUPR Kabupaten Garut pada 6 Desember 2024. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut dari laporan tersebut.Bahkan menurut informasi bahwa laporannya belum diterima di meja Kadis PUPR kabupaten Garut.
” Aneh kok surat laporan kejadian bencana sudah 13 hari saya kirim belum sampai ke meja Kadis,” ungkapnya, seraya mengatakan intinya surat laporan sudah dikirim dan berharap segera mendapat perhatian untuk segera dilakukan perbaikan.
Selain kerusakan jalan, ada 34 rumah warga terdampak bencana di Kp Pasantren. Hasil rakor bersama warga terdampak yang di gelar hari ini Jum’at (13/12/2024) disepakati relokasi ke lokasi lain yang lebih aman, tetapi ada beberapa kendala diantaranya soal anggaran.
” Pada prinsipnya warga yang akan direlokasi tidak menolak tetapi kendalanya adalah ketiadaan dana untuk proses relokasi,” ungkap Deni.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kaupaten Garut, Agus Ismail, saat dikonfirmasi melalui Seluler Jum’at siang dalam keadaan sedang tidak aktif, tetapi pengakuan Kadis seperti dilansir salah satu media mengaku dirinya belum menerima laporan terkait kejadian tanah bergerak di kawasan Desa Caringin yang menghubungkan ke desa Indrayang itu. “Pergerakan tanah yang di mana, kita belum ada laporan dari BPBD, coba dikoordinasikn dengan BPBD,” ungkap Agus Ismail, Kamis malam (12/12/2024).
Sedangkan menurut pengakuan Kepala UPT PUPR Kecamatan Caringin, Dedi Junaedi malah mengaku telah melaporkan kejadian pergerakan tanah itu ke pihak BPBD. “Saya sudah laporkan kejadian itu ke pihak PBBD Garut,” ujarnya.
Sejumlah warga memberikan tanggapan terkait adanya miskomunikasi antar Dinas soal surat laporan dari desa yang sudah dikirim tetapi belum segera di tindak lanjuti. “Tampaknya ada kesan lamban dan kurang koordinasi dalam menerima laporan bencana. Kedepan tidak boleh terjadi lagi,” pungkasnya. (Asbuy)