Jakarta, | antarwaktu.com – Suasana Ramadan di SD Negeri Duri Pulo 05 Pagi terasa semakin bermakna dengan digelarnya Pesantren Kilat Ramadan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bukan sekadar ajang pembelajaran agama, tetapi juga momen membentuk karakter dan menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan siswa.
Dari raut wajah para siswa, tampak semangat mereka dalam mengikuti berbagai kegiatan seperti tadarus Al-Qur’an, praktik ibadah, hingga ceramah inspiratif tentang akhlak dan kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, sesi santunan kepada anak yatim dan siswa kurang mampu menjadi salah satu puncak acara yang mengajarkan makna berbagi dan empati.
Menurut Pak Taufik, guru agama di SD Negeri Duri Pulo 05 Pagi, pesantren kilat ini lebih dari sekadar belajar teori agama. “Kami ingin anak-anak tidak hanya memahami ajaran Islam, tetapi juga merasakan esensinya, seperti berbagi, menghormati orang lain, dan membangun kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan agama tidak harus kaku dan membosankan. Justru dengan pendekatan yang lebih interaktif dan aplikatif, siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan mudah memahami nilai-nilai yang diajarkan.
Lebih dari Sekadar Kegiatan Tahunan
Pesantren kilat di SD Negeri Duri Pulo bukan hanya rutinitas Ramadan, tetapi sebuah langkah nyata dalam membangun generasi berakhlak baik, peduli terhadap sesama, dan memiliki semangat belajar yang tinggi.
Pesantren kilat ini memberi pelajaran bahwa ilmu agama bukan hanya untuk dipahami, tetapi juga untuk diamalkan. Inilah pendidikan sejati, yang tidak hanya membentuk pikiran, tetapi juga hati.
Haidar