Sukabumi | antarwaktu.com – Proyek pengaspalan Jalan Padjadjaran KM 4 Cibentang–Gunungguruh akhirnya mulai dikerjakan oleh CV Abinesia, setelah sekian lama keluhan warga terkait lubang jalan di jalur vital tersebut tak kunjung terselesaikan.
Pantauan media di lokasi menunjukkan aktivitas alat berat dan pekerja mulai menutup titik-titik kerusakan yang selama ini kerap memicu kecelakaan dan menghambat arus kendaraan.
Kepala Desa Cibentang, Empung Kurniawan, menjadi salah satu pihak yang paling merasakan dampak positif dari dimulainya pekerjaan ini.
“Alhamdulillah, pengaspalan ini sudah dimulai. Warga kami yang setiap hari melintas kini bisa sedikit lega. Kami berterima kasih kepada Pak Bupati Asjap dan Dinas PU yang sudah merealisasikan anggaran ini,” tegasnya.
Namun, di balik harapan tersebut, pelaksanaan proyek pengaspalan ini tetap menjadi perhatian publik. Hal itu mengingat proyek ini menggunakan APBD Tahun 2025, sehingga transparansi dan kualitas pekerjaan wajib menjadi prioritas.
Perwakilan CV Abinesia menegaskan bahwa pengerjaan telah dimulai sejak Rabu, 12 November, dan dilaksanakan sesuai prosedur teknis yang telah disetujui.
“Kami bekerja sesuai jadwal dan berharap dapat menyelesaikannya tepat waktu. Semua proses kami jalankan sesuai standar,” ujarnya.
Sebagai bentuk keterbukaan, pihak pelaksana telah memasang papan informasi kegiatan di lokasi, yang berisi identitas pelaksana, nilai anggaran, masa kerja, serta sumber dana.
“Karena ini dana negara, masyarakat berhak tahu. Transparansi kami hadirkan melalui papan informasi yang bisa dilihat langsung di lokasi,” tambahnya.
Di lapangan, tim CV Abinesia bersama aparatur setempat juga menerapkan sistem tutup–buka (traffic management). Petugas berjaga mengatur kendaraan yang melintas agar tetap aman selama proses pengaspalan berlangsung. Sistem ini diterapkan untuk mencegah kemacetan dan mengurangi risiko kecelakaan.
Meski pengerjaan telah dimulai, beberapa pemerhati kebijakan lokal menilai bahwa proyek ini harus diawasi secara ketat. Mereka mengingatkan bahwa kualitas pekerjaan tidak boleh asal jadi, mengingat jalur tersebut merupakan akses penting bagi warga Cibentang, Gunungguruh, dan daerah sekitar.
Selain itu, publik masih mengingat sejumlah proyek tahun sebelumnya yang dinilai tidak optimal dan cepat rusak. Oleh sebab itu, masyarakat berharap proyek kali ini bisa benar-benar memberikan hasil jangka panjang, bukan sekadar tambal sulam yang kembali rusak dalam waktu singkat.
Dengan dimulainya proyek ini, harapan besar kembali muncul. Warga menginginkan kualitas pengerjaan yang maksimal, transparansi penggunaan anggaran, serta pengawasan melekat dari pihak berwenang agar jalan yang diperbaiki benar-benar kuat dan tahan lama.
Tarman.S