Sukabumi | antarwaktu.com – Himasi Prima yang merupakan Gerakan Mahasiswa Asal Sukabumi (Himasi Prima) adakan Aksi demo di depan Kantor Dinas Pertenakan Kabupaten Sukabumi yang berlokasi di Jalan Raya Bojongkokosan RT. 03 RW. 06 Desa Bojong Kokosan Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Rabu (01/03)
Mahasiswa meminta memperhatikan dampak yang terjadi terhadap lingkungan yang digunakan dalam pengolahan peternakan di perusahaan di wilayah Sukabumi khusunya di wilayah cireunghas. Di mana banyaknya perusahaan peternakan yang tidak mengantongi izin dan juga perusahaan besar yang secara dokumennya tidak lengkap. Serta tidak sesuai dengan perizinan yang diberikan oleh Dinas Peternakan di Kabupaten Sukabumi,itu yang diteruskan dengan lantang dalam orasinya para mahasiswa.
Himasi Prima tandaskan, Mahasiswa meminta Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi lebih selektif dalam memberikan perizinan dan kegiatan usaha peternakan yang terkait dengan seluruh dokumen dan lokasi wilayah dan perizinan.
Adapun poin-poin yang dituntut Mahasiswa terhadap Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi antara lain,
- Mengawasi perusahaan peternakan1 yang ada di Kabupaten Sukabumi agar sesuai dengan perundang-undangan
2.Menindak perusahaan peternakan yang tidak memiliki perizinan secara lengkap yang meliputi seluruh peternakan rakyat maupun peternakan perusahaan - Mengevaluasi dan memberikan sanksi kepada seluruh perusahaan peternakan di wilayah Kabupaten Sukabumi yang cacat akan perizinan yang tidak sesuai dengan perundang-undangan.
- Menuntut Dinas peternakan segera menertibkan peternakan di wilayah Cireunghas yang tidak sesuai dengan undang-undang yang merugikan masyarakat dan negara
- Mendorong Dinas peternakan Kabupaten Sukabum2i untuk menutup keluar masuknya hewan ternak karena semakin tidak terkendalinya penyebaran penyakit atau virus yang ditimbulkan.
- Menuntut Kepala Dinas peternakan kabupaten Sukabumi mundur dari jabatannya jika tidak menyelesaikan persoalannya.
Ketua Himasi Prima pada awak media saat diwawancaraimenyampaikan, bahwa ini berawal dari aduan Masyarakat, khususnya masyarakat Cirenghas ada dua (2) Perusahaan Peternakan Skala Besar, akan tetapi masyarakat menilai kontribusi terhadap masyarakat tidak ada.kami tindaklanjuti lakukani kroscek didapati secara perizinan pun belum sepenuhnya utuh lengkap.
Atas dasar aduan dari masyarakat dan juga fakta temuan-temuan tersebut,”kami sudah mencoba lakukan komunikasi dengan Dinas Peternakan. Namun komunikasi terputus dan dinas pertenakan pun tidak membuka ruang, pada akhirnya kami mengadakan aksi hari ini sebagai jalan terakhir dan apabila sampai hari Jum’at tidak ada jawaban pekan depan kita akan datang lagi.
“Kami menuntut Bu Kadis mundur dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Peternakan “kasihan pak Marwan”,katanya melanjutkan kebaikan Visi Misi nya di mana-mana, tapi kalau Kadis nya leha-leha dan cuman diam kantor mengurus administrasi saja “ya kasian juga tidak ada yang namanya melanjutkan kebaikan,yang ada hanya mengotori kebaikan yang dilakukan oleh pak Marwan,*,tuturnya
Dia menegaskan,Himasi Prima mengingatkan bahwa pengawasan yang di lakukan dinas peternakan nol besar,kenapa? sebab pengawasan yang dilakukan dinas peternakan ketika ada aduan saja,salah satu cabang Dinas Peternakan itu ada di Sukalarang dekat dengan Cirenghas”masih menurutnya, di Sukalarang juga ada Peternakan Sapi yang membuang limbahnya itu ke sumber Mata Air itu kan menjadi salah satu tanda dinas peternakan tidak bekerja ,sebenarnya mereka hanya fokus terhadap kertas dan kertas,”pungkas Daniel Fadilah
(TS)