Budidaya Seni Beladiri Kumbang Melintang Gambir Melayang Salah Satu Ciri Khas Budaya Adat Semende

Muara Enim | antarwaktu com| – Pelestari Budaya Kuntau Semende perguruan Kumbang Melintang Gambir Melayang (KMGM) dari Semende Darat Ulu Desa Cahaya Alam Kabupaten Muara Enim (Sumsel).

Kuntau Kumbang Melintang Gambir Melayang, Merupakan salah satu seni bela diri dari sekian banyak pecak silat di tanah air, sebuah seni bela diri yang telah di akui dunia, sebagai warisan budaya asli Indonesia.Diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang dan para guru kita.

“Yogi (yogek) pelatih Kuntau Kumbang Melintang Gambir Melayang menceritakan ,seni bela diri Kuntau Semende , pertama kali di ajarkan oleh orang sakti bernama Puyang Gambir Melayang, kepada Puyang awak .Di bawah bimbingan Puyang Gambir Melayang.puyang awak juga di kenal dengan nama “Puyang Junjungan Raje Nyawe”

“Kuntau Semende”.Kuntau sendiri merupakan gabungan dua kata yakni “Kun”yang berarti “aku tau”dan “Tau”.yang berarti “Dimana Kamu”.Puyang Awak merupakan nenek moyang nya suku Semende dia berlajar dari seorang sakti bernama bernama Puyang Gambir Melayang,Lalu aliran beladiri nya di sebut Gambir Melayang . seseorang yang telah berhasil dalam mempelajari Kuntau,Akan memiliki insting untuk mengetahui dari arah mana datangnya serangan lawan,Meski dalam keadaan gelap gulita sekalipun.Paparnya

Seni Kuntau Semende tak hanya melatih ketangkasan gerakan tubuh,Namun juga melatih mental dan moral muridnya.Dalam pembelajaran nya calon pendekar mengetahui lima hal Yakni tahu Agama ,Adat, Hukum,Sopan Santun dan tahu Malu.

“Tau Agama,Murid Kuntau Semende harus taat pada agama juga tuhannya.Tau Adat,Menuntut mereka harus tau larangan adat suku Semende,Murid juga di harus kan mentaati hukum yang berlaku di NKRI.Juga harus mengetahui adab sopan santun dalam bergaul . serta mempunyai rasa malu terhadap sesuatu.”Murid yang kami Kuntau Semende dilarang keras untuk anarkis dengan tindak kekerasan,kalau ada murid yang ketahuan berkelahi dengan sesama apalagi dengan orang luar maka langsung di keluarkan , Apalagi terlibat kriminal serta melakukan perbuatan Asusila”.

Dengan adanya budidaya Seni Beladiri ini sendiri merupakan salah satu cara agar selalu terjalinnya silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan dan selalu mengingat adat istiadat yang telah di
ajarkan oleh petuah 2 kita terdahulu, pada Minggu (14/05/2023), ucapnya.

(M Ridho)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *