Pajarakan | antarwaktu.com – Kamis, (25/05/2023) Desa Tanjung Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo secara geografis kondisi tanah terluas adalah digunakan sebagai lahan pertanian, menjadikan sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dan buruh tani, hal ini pula yang menyebabkan angka kemiskinan ekstrim tinggi apalagi selepas masa pandemi covid 19.
Sanemo Hadi Kusno Amd. Kepala Desa Tanjung dalam wawancara dengan media ini menyampaikan “Kami bisa menekan angka kemiskinan ekstrim dari 189 kepala keluarga di tahun 2021 bertahap tahun 2022 menjadi 89 orang dan ditahun 2023 tinggal 35 orang” ujarnya.
“Hal tersebut bisa terjadi karena banyak warga terutama kaum hawa yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani sekarang menjadi karyawan dengan kehadiran investor Pabrik pengolahan porang di desa tanjung dan menjadi karyawan di pabrik jahe merah, yang meskipun ada di desa lain namun pekerjanya banyak yang berasal dari desa tanjung” lanjutnya.
“Kami juga terbantukan dengan adanya program RTLH (rumah tinggal layak huni) yang benar benar kami seleksi untuk mereka yang membutuhkan, untuk ketahanan pangan kita juga buka program budidaya ikan gurami dan sudah berjalan di beberapa tempat” ucapnya.
“Untuk program BUS PATAS di desa Tanjung sudah mulai kami bentuk Satgasnya dan kita jadikan semangat kerja Perangkat Desa Tanjung yaitu loyalitas, kualitas, efektifitas dan tuntas” pungkasnya. (wpr)