Pupuk Subsidi  7,1 Ton Lenyap, Aparat Penegak Hukum Diminta Segera Selidiki

Probolinggo | antarwaktu.com – Saat ini petani di kabupaten Probolinggo kembali menghadapi masalah klasik sulitnya petani memperoleh pupuk bersubsidi di saat musim tanam, meski pupuk di distributor dan kios stoknya banyak menumpuk, akan tetapi para petani merasa dipersulit oleh adanya peraturan pemerintah, diantaranya petani harus memiliki syarat ketat untuk mendapatkannya seperti memiliki kartu tani dan petani harus terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi, agar penyalurannya tepat sasaran dan stok mencukupi. Minggu, (21/05/2023).

Menurut petani inisal S (disamarkan) yang berdomisili di desa Alaskandang, kecamatan  Besuk, saat dikonfirmasi awak media mengatakan, “Saya mendukung aparat penegak hukum untuk bertindak tegas kepada para oknum dan sindikat mafia pupuk bersubsidi yang menghilangkan Barang Bukti (BB) sebanyak 7,1 ton yang diduga ada cawe – cawe dari beberapa oknum LSM, jika aparat penegak hukum tidak bisa mengungkap dalang mafia pupuk subsidi tersebut maka masyarakat petani tidak percaya lagi terhadap aparat penegak hukum, karena, ulah mereka masyarakat  petani di kabupaten Probolinggo menjadi korban sehingga untuk membeli pupuk sangat sulit walaupun distributor dan kios banyak menimbun pupuk subsidi” ungkapnya.

Khoiri, seorang petani di desa Mojolegi, kecamatan  Gading, mengaku kecewa terhadap beberapa oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM)  yang selama ini menuding pemilik kios dan distributor adalah mafia pupuk subsidi, sehingga dengan ulah oknum LSM tersebut berdampak langsung kepada petani susah untuk membeli pupuk subsidi, “Ironisnya,  akhir – akhir ini viral di media sosial, pemberitaan bahwa ada dugaan beberapa oknum lembaga swadaya masyarakat  (LSM) tersebut menimbun pupuk subsidi sebanyak 7.1 ton di KUD desa Sogaan, jadi terlihat jelas maling teriak maling” ucapnya.

Masih kata  Khoiri, “kami meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Kabupaten Probolinggo, harus bergerak cepat mengungkap siapa dalang dalam kasus hilangnya BB pupuk subsidi 7,1 ton, supaya kasus ini terang – benderang dan aparat penegak hukum  tidak terkesan ada kongkalikong dengan mafia pupuk subsidi” ucapnya. (wpr) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *