Diseminasi Potensi Investasi Bersama H. Faisol Riza dan Kementrian Penanaman Modal

Probolinggo | antarwaktu.com – Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Ketua Komisi VI DPR RI, H. Faisol Riza mengadakan sosialisasi tentang diseminasi potensi investasi dan kebijakan iklim penanaman modal tahun anggaran 2023 bertepatan di Paiton Resort Hotel, Sabtu 24/07/23.

Suhartono selaku Direktur Pengembangan Potensi Daerah mempublikasikan data capaian realisasi investasi pada Triwulan I (periode Januari – Maret) untuk Tahun 2023 yakni mencapai 23,5%, 328 triliun dan mampu menciptakan lapangan kerja 348.892 orang, “Dengan peningkatan prosentase capaian realisasi investasi Triwulan I – 2023 meningkat drastis dibanding Triwulan I – 2022, hal ini menunjukkan keyakinan investor dalam dan luar negeri semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah khususnya di bidang investasi”.

Realisasi PMA terbesar untuk periode triwulan 1 2023 disumbang oleh sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya. Peningkatan realisasi investasi PMA yang terutama terjadi pada sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya, membuktikan kebijakan Presiden Joko Widodo yakni melarang ekspor bahan mentah telah berhasil mendorong terjadinya hilirisasi investasi di Indonesia, khususnya industri pengolahan nikel serta industri besi dan baja.

Kementerian Investasi/BKPM juga mencatat, 5 besar realisasi investasi (PMDN & PMA) termasuk Jawa Timur mendapatkan peringkat Nomor 3 dari 5 Provinsi di Indonesia, Berdasarkan sektor usaha, 5 (lima) besar realisasi investasi (PMDN & PMA) adalah Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp 39,7 triliun, 14,0%); Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 39,5 triliun, 14,0%); Pertambangan (Rp 35,2 triliun, 12,5%); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 24,9 triliun, 8,8%); serta Listrik, Gas dan Air (Rp 23,1 triliun, 8,2 %). Sektor industri pengolahan masih memegang peranan sangat penting dalam peningkatan realisasi investasi dan tetap menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.

“Presiden menekankan untuk mewujudkan investasi yang inklusif dan berkualitas yaitu adanya keseimbangan realisasi investasi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, peningkatan nilai tambah sumber daya alam dan mineral, serta tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru di daerah. Untuk itu seluruh unit di Kementerian Investasi/BKPM dan seluruh jajaran dengan upaya out of the box melakukan langkah-langkah dalam rangka pencapaian investasi inklusif,” jelas Suhartono.(Sri Cokro)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *