Probolinggo | antarwaktu.com – Pembangunan infrastruktur di wilayah Kabupaten Probolinggo terus berjalan. Pembangunan selain dilakukan langsung Pemkab Probolinggo, juga dilakukan di tingkat desa, khususnya pembangunan jalan, meskipun beberapa saat yang lalu sempat viral dikarenakan banyaknya fasilitas jalan yang rusak di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Pembangunan salah satunya seperti yang dilakukan di Desa Gejugan, Kecamatan Pajarakan. Yaitu Pembuatan Jalan usaha tani yang diupayakan untuk dibangun guna membuka akses lokasi pertanian yang terisolir, dibangun dengan memanfaatkan dana desa (DD). Pembangunan ruas jalan usaha tani ini cukup penting mengingat jalan ini merupakan akses perekonomian dan pertanian warga sekitar. Rabu (07/06/2023).
Pembangunan jalan tersebut terang saja disambut gembira warga. Salah satu tokoh masyarakat desa Gejugan, Juari (45), menyambut baik pembangunan jalan tersebut. Menurut dia, selama ini warga kesulitan untuk mengolah dan menjual hasil panen karena tidak ada jalan. Dengan adanya pembangunan jalan ini, warga berharap semakin mudah untuk bertani dan mengangkut hasil tani serta tidak butuh waktu lama untuk menjual hasil tani.
“Tentu saja kami sangat gembira jalan ini dibangun oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Gejugan. Ini merupakan bentuk perhatian bagi para petani karena jalan ini sangat penting dan sudah lama kami harapkan ada” ungkap dia.
Pihaknya berharap, dengan dibangunnya jalan usaha tani ini, akses perekonomian masyarakat desa semakin mudah dan bisa membawa kemajuan perekonomian desa.
Di tempat terpisah, Kades Gejugan , Ley Cin Ivang Deny, membenarkan selama ini tidak adanya akses jalan menjadi kendala dan turut andil terhadap tingginya biaya produksi pertanian.
Vitalnya kebutuhan akses jalan ini kemudian ditindaklanjuti dengan pembangunan, memanfaatkan DD tahun 2023. Tujuannya yakni ketersediaan infrastruktur jalan terutama membuka jalan usaha tani yang menjadi prioritas utama.
“Dari 427 kepala keluarga yang ada di Gejugan sebagian besar menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, sehingga kebutuhan akses jalan usaha tani menjadi perioritas,” jelas dia.
Terkait pembangunan jalan usaha tani ini, menurut Ivang (panggilan akrab kades Gejugan/red.) merupakan wacana yang sudah lama. Namun baru saat ini rencana tersebut bisa terealisasi.
Jalan tersebut dibangun sepanjang 840 meter dengan lebar lima meter. Untuk pembangunan jalan ini setidaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp 2,3 Milyar Rupiah Full Konstruksi, Pavingisasi lengkap dengan saluran irigasinya. Maka dari itu pihak PemDes Gejugan berharap kepada Pemerintah daerah kabupaten Probolinggo dan instansi terkait untuk mendukung adanya program tersebut.
Dari alokasi DD 2023 hanya tersedia 166 juta rupiah termasuk didalamnya pengukuran lahan TKD, Pemetaan dan Pembuatan Prediscle Project. Dalam hal ini ternyata masih banyak kekurangan dana dalam menyelesaikan program tersebut, menurut Ivang kekurangan dana itu diharapkan menjadikan perhatian khusus kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo. (wpr)