Purwakarta | antarWaktu.com – Hasanudin pria berusia 43 tahun warga Kampung Cilangkap RT 006/003 Desa Cadassari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa barat.
Beliau menderita lumpuh selama 2 tahun dan saat ini sangat membutuhkan uluran tangan dan perhatian dari Pemerintah, dengan ekonomi keluarga yang jauh dari kategori mampu membuat Hasanudin hanya bisa meratapi dan merasakan penyakit yang dideritanya.

Tinggal di gubug reot peninggalan orang tua yang berlokasi di kampung Cilangkap, Hasanudin tinggal bersama anak istrinya.
Dengan kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan, membuat Ade tidak mampu berbuat apa-apa untuk mengobati penyakitnya sampai-sampai semakin hari penyakit yang dideritanya semakin parah karena kedua tulang kakinya kaku dan mengecil sehingga tak mampu bergerak.
Selama kurun waktu kurang lebih 2 tahun menderita kelumpuhan pada kedua kakinya, tidak jarang Hasanudin harus menahan rasa sakit.
Saat ditemui awak media di kediamannya, Ia mengaku kalau dirinya sudah hampir 2 tahun menderita kelumpuhan, dirinya hanya bisa pasrah dan berharap akan adanya sedikit perhatian Pemerintah. (23/06/2023)
“Sudah 2 tahun saya menderita penyakit ini. Siang dan malam kadang tidak bisa tidur, karena tiba-tiba nyeri, saya cuma bisa pasrah dengan semua ini” ujarnya.
Hasanudin menuturkan, faktor ekonomi menjadi penyebab dirinya tidak melakukan pengobatan terhadap penyakitnya. Dirinya juga mengaku tidak mau berobat ke rumah sakit karena takut akan memakan biaya besar.
“Karena tidak punya biaya, jangankan buat biaya berobat, untuk makan sehari-hari aja saya harus mengandalkan istri dan anak saya yang masih sekolah bekerja serabutan nyuci baju apa sajah yang penting mendapatkan uang buat mencukupi sehari-harinya.” Keluh Hasanudin
Sementara Nengsih (38) Tahun, istri Hasanudin juga mengatakan tidak bisa berbuat banyak karena faktor ekonomi keluarga kami yang masih serba kekurangan.
“Jangankan buat Berobat buat makan sehari-hari saja susah harus menunggu ada orang yang menyuruh nyuci baju dulu baru bisa makan jika tidak ada yang nyuruh nyuci baju ya terpaksa kami sekeluarga berpuasa ,” Ucapnya.
Nengsih pun sangat berharap ada pihak-pihak yang mau membantu memberikan bantuan kursi roda untuk meringankan beban penderitaan kakaknya.
“Dan saya juga sangat berharap mendapat bantuan dari Pemerintah dan uluran para dermawan untuk membantu supaya suami saya bisa berobat dan sembuh lagi seperti sediakala dan saya juga sangat berharap punya kursi roda buat suami saya, Kadang saya kasihan lihat suami saya setiap hari ngesot,” harapnya. (Heriyanto/red)