Jangan Jadikan Politik Itu Menajadi Ajang Permusuhan

Asahan | antarwaktu.com – Hanya hitungan 38 Minggu lagi Tahun 2024 kita bangsa Indonesia akan melaksanakan sebuah perlehatan sebuah pesta demokrasi.

Namun tidak sedikit masyarakat berpendapat bahwa Politik itu kotor dan kejam, penuh dusta dan kemunafikan.

Tak jarang orang-orang mengungkapkan rasa kekecewaan terhadap langkah-langkah yang diambil oleh suatu Partai.

Akan tetapi jika kita cerna dan lihat kembali sebenarnya tidak ada yang salah dengan Politik tersebut,namun permasalahan justru sering muncul dari Personil,individu,Organisasi atau Anggotanya yang salah.

Namun sebenarnya mereka yang tidak benar-benar ingin memperbaiki suatu permasalahan atau hanya memikirkan diri sendiri yang dengan sengaja dan terang-terangan memunculkan Politik yang tidak sehat dan merugikan.

Dan oleh sebab itu jika berbicara tentang politik, pasti identik dengan Pemerintahan,Kepemimpinan dan kekuasaan dan oleh sebab itu politik dinilai sering menimbulkan kegaduhan namun kendati demikian bukan tidak berarti bahwa politik itu tidak bisa membawa suatu perubahan dimasyarakat, tinggal bagaimana politik itu benar-benar menjalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,karena politik turut berperan untuk mewujudkan kebaikan bersama hal tersebut yang menjadikan banyak orang tersadar untuk berpolitik.

Namun ketika ingin mendapatkan sebuah dukungan dan bagaimana agar masyarakat itu percaya dan simpati disini tidak jarang kita dengar baik itu atas nama partai maupun pribadi Adalah terlalu berani membawa ayat-ayat dan sunnah Rasul SAW untuk kepentingan politik praktis.

Tanpa mereka sadari bahwa Itu merupakan pelecehan dan sekaligus membuat umat bingung.

Lihatlah, para tokoh-tokoh partai selalu menggunakan ayat dan hadis serta mengatas namakan Agama ini untuk mendukung partainya. Apa ini tidak membingungkan masyarakat? Bila kemudian, dengan menggunakan sabda Allah dan Rasul-Nya, masyarakat awam meyakininya sebagai kebenaran mutlak, apa tidak terjadi sikap mutlak-mutlakan antar pendukung partai? Kalau tidak mengerti politik,jangan terlalu dipaksakan, relakan saja tidak usah berpolitik, daripada membawa-bawa agama.

Apakah tokoh-tokoh yang suka membawa-bawa ayat dan hadis itu tidak memikirkan akibatnya baik di dunia maupun di akhirat kelak? Bagaimana kalau masing-masing pendukung yang awam itu meyakini bahwa mendukung partainya sama dengan mendukung agama dan memperjuangkan partainya sama dengan jihad fi sabilillah?inilah yang harus menjadi sebuah sebuah renungan kita bersama

Saat ini kita berada ditahun politik dimana kita ingin mencari sosok seorang Pimpinan yang yang akan memimpin Negeri kita ini,dimana masing-masing Partai Politik membangun Koalisi untuk mengusung Capres yang akan diusungnya.

Akan tetapi kalau kita amati dan cerna dimana saat ini telah terjadi politik tidak sehat dan menimbulkan kegaduhan ditengah-tengah masyarakat, itu disebabkan adanya saling hujat,Fitnah bahkan saling menjelekkan antara satu dengan yang lainnya.

Belum lagi munculnya bazer-bazer yang dengan sengaja diciptakan untuk melakukan propoganda dan lain sebagainya,itulah sebabnya saat ini telah terjadi ketidak sehatan dalam berpolitik.

Kita sebagai Rakyat Indonesia tidak butuh itu,namun yang membutuhkan adalah Sosok pimpinan yang cerdas dan punya gagasan,visi dan misi jelas serta program-program yang yang mampu membuat suatu perobahan.

Kita tidak butuh pemimpin yang yang tidak memiliki wawasan serta kecerdasan dalam mengelola negara ini nantinya.

Oleh sebab itu disini kita harus bijak dalam menyikapi narasi-narasi yang dapat menimbulkan kesesatan serta memecah belah kedaulatan ditengah masyarakat.

Dan saat ini sudah nampak secara terang-terangan para baze-bazer tersebut telah memainkan perannya sesuai dengan yang diperintahkan kepadanya,dan kita sebagai masyarakat awam yang notabenenya sama sekali tidak memahaminya akan sangat mudah terprovokasi dan terpengaruh walau sebenarnya itu adalah hanya bersifat propoganda.

Dan tidak jarang kita lihat bukan hanya sesama teman bahkan dalam satu kelurga telah terjadi perpecahan dan itu diakibatkan karena saling berbeda pandangan, apakah ini harus kita biarkan…?

Kita tidak boleh larut dalam situasi seperti ini,mari kita berpikir lebih jernih serta mampu mentelaah setiap hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan dan permusuhan disinilah kita dituntut harus lebih peka lagi.

Dengan tulisan ini saya mengajak kita semua agar lebih jernih dalam membaca situasi yang terjadi saat ini agar kita tidak terjerumus kedalam hal-hal yang dapat membuat penyesalan nantinya.
Salam NKRI.

PenulisBuyung Batu Bara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *