Tidak manusiawi Pekerja Migran Indonesia PMI Dalam Kondisi Sakit Parah Dipaksa Tetap Bekerja

Purwakarta | antarwaktu.com – Berharap ingin merubah nasib karena faktor kebutuhan ekonomi di keluarga dengan seijin suami sebut saja ibu Elis memberanikan diri berangkat sebagai pekerja migran Indonesia tujuan timur tengah.

Berawal dari perkenalannya dengan seseorang bernama Heni yang beralamat Kp. Babakan, Desa sawah kidul kecamatan di kampung yang keduanya mengaku bisa memproses keberangkatan tenaga kerja Indonesia untuk penempatan di timur tengah dengan gaji dan kontrak untuk ditempatkan sebagai pegawai asisten rumah tangga (Art) dengan seijin suami yaitu sdr Agus jaya Nugraha tepatnya pada tanggal 22 febuari saudari ibu Elis di jemput oleh Heni ke suatu tempat membantu perekonomian keluar, Sungguh tragis apa yang terjadi kepada Elis Rosmayanti ( 31 ) Seorang pekerja migran Indonesia asal kabupaten Purwakarta, yang bekerja sebagai Asisten rumah tangga di damam Saudi Arabia dalam kondisi sakit akibat terjatuh dari tangga dan di pekerjakan dari rumah ke rumah.

Menurut penuturannya kepada media ini ia pada awal keberangkatan ke Saudi Arabia diberangkatkan oleh sponsor bernama Riva dan Erna di bawa Ajat dan ia kini berada di Syarikah Emdad.

“Saya TKW dari Purwakarta Jawa Barat, saya diperoses oleh sponsor ibu Riva dan ibu Erna Dan pa Ajat saya sekarang berada di Saudi Arabia di daerah Daman saya ke sini masuk ke syarikah majalat tuturnya.

Ia pun menceritakan kondisinya sekarang ini dalam keadaan sakit lantaran jatuh dari tangga.

“Sekarang saya berada di rumah majikan, kondisi saya sekarang lagi sakit, nafas saya sakit, dada sakit, kaki saya juga sakit, karena jatuh dari tangga,”

Tidak berhenti di situ penderitaan yang dialami Elis, pasalnya walaupun dalam keadaan sakit dirinya tetap harus bekerja, dan tidak diperbolehkan istirahat. Ia mengaku sudah tidak kuat lagi untuk bekerja. Lantaran sakit dideritanya, ia pun memohon agar dipulangkan ke Indonesia.

“Walaupun dalam keadaan sakit saya harus tetap Bekerja, saya tidak boleh istirahat saya dipaksa harus kuat, tapi saya sudah tak kuat di sini, saya ingin pulang,”

lebih lanjut, Elis menjelaskan bahwa Selain sakit yang dialaminya, juga dirinya mengaku dipekerjakan tidak hanya di satu rumah majikan saja, akan tetapi selain kerja di rumah majikan dirinya juga dipekerjakan di beberapa rumah sanak saudara majikannya.

“Keadaan saya sakit di sini tidak memungkinkan untuk kerja yang berat apalagi saya bekerja tidak untuk satu rumah majikan , saya bekerja di rumah anaknya, rumah adiknya dan rumah kakaknya. Malah majikan pernah bilang kalau saya akan dikerjakan lagi dari rumah ke rumah saya sudah gak kuat,”

untuk mengurus kepulangan dirinya, melalui keluarga yang ada di Indonesia elis menunjuk kuasa hukum Dede Sutisna dan rekan untuk mendampingi dan memberikan bantuan hukum.

“saya minta bantuan, saya ingin pulang ke Indonesia. saya kuasakan kepada kantor hukum Dede Sutisna dan rekan,” pungkasnya.

Di saat berbeda, Agus jaya Nugraha suami Elis Rosmayanti, saat dikonfirmasi awak media ini mengatakan hal senada dengan isterinya, bahwa ia sudah menguasakan kepada Kantor hukum Dede Sutisna, SH, dan rekan untuk mengurus dan memberikan bantuan hukum bagi isterinya tersebut.

“saya Agus Jaya Nugraha suami Elis Rosmayanti yang saat ini bekerja di Arab Saudi, saya menginginkan isteri saya pulang karena keadaannya sakit dan tidak sesuai dengan perjanjian kerjanya.
Untuk itu saya menguasakan sepenuhnya kepada pak Dede Sutisna, SH., dan rekan rekan. semoga dengan menguasakan kepada kuasa hukum saya, bisa berjalan dengan lancar,” tandas Agus.

Sementara itu di tempat berbeda, pihak sponsor Erna saat dikonfirmasi perihal PMI dimaksud, ia tidak menjawab bahkan tidak merespon konfirmasi dari awak media dan ia memilih memblokir nomor ponsel wartawan.

Tidak Sampai di situ saja, diduga sang sponsor menyuruh orang yang tak jelas untuk menghadapi jurnalis yang bermaksud menemuinya.

Sebagai informasi bahwa PMI Elis sebelumnya pernah mengadukan kepada seseorang bernama ST agar bisa mengurusi kepulangannya dan ia pun sudah diminta uang oleh ST sebesar Rp.2 juta. Setelah uang sejumlah Rp 2 juta tersebut dibayarkan, St, tidak mengurus kepulangan nya.(Am)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *