Nina PMI Asal Bandung Barat Meninggal Dunia di Negara Timur Tengah, Diduga Diberangkatkan Secara Ilegal

Bandung Barat | antarwaktu.com – Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Nina Haryati Binti Aming Komarudin, Warga Desa Rajamandala Kulon Kecamatan Cipatat Kabupaten bandung Barat, yang di berangkatkan diduga secara ilegal oleh oknum sponsor.

Naas Nina telah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit Oman Timur Tengah pada  waktu transit di bandara Oman, dalam penelusuran Nina mengalami kejang kejang serta mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya ketika mau kembali ke Indonesia pada Selasa (08/08/2023).

Menurut keterangan kaka kandung nya melalui whatsap IR, memberitahukan kepada  awak media antarwaktu.com bahwa dari awal pemberangkatan di bandara damam Nina baik-baik saja  sebelum terbang ke Oman, sesampai nya di bandara Oman sebelum turun Nina mengalami kejang dan mengeluarkan darah dari mulut dan di bawalah oleh salah satu pramugari ke RS Oman, menurut keterangan salah satu teman Nina yang hendak bareng pulang ke Indonesia.

Keterangan yang dijelaskan dari teman nya melalui via WhatsApp yang di sampaikan kepada Kaka kandung Nina (Ir) setelah di kompirmasi inisial (ii), menceritakan bahwa Nina  menurut nya baik baik saja pas awal terbang namun setiba nya transit di bandara Oman Nina  mengalami kejang dan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut nya terus kejang dan di di bantu oleh salah satu pramugari dan di bawa ke RS yang berada di Oman, “dan saya tidak ikut ke RS tersebut di karenakan pesawat mau berangakt lagi”, Jelasnya.

Saat ditemui pihak keluarga Nina untuk lebih detail dalam penelusuran tim antarwaktu.com, Tedi Rosadi (Suami) beserta Bapak kandung dan yang lain nya. Membenarkan bahwa Nina telah meninggal dunia.

“Saya mendapatkan informasi dari ejen bahwa istri saya telah meninggal dunia”, Kata Tedi sambil memperlihatkan handphon nya dimana terlihat gambar kedutaan besar Republik Indonesia MUSCAT.

Dengan sangat terpukul sambil menangis Tedi suami dari Nina itu menceritakan, dimana sebelum nya Nina bekerja di majikan yang pertama tidak begitu baik memperlakukan Nina karena selalu mendapatkan perlakuan yang kasar.

Lanjut nya, selama kerja di majikan yang pertama, selalu mendapatkan kekerasan

dan setelah beberapa minggu saya cerita ke ibu kandung saya, karena ibu saya sama kerja di saudi  juga, saya meminta kepada ibu saya untuk  membantu mengurus  Nina, bisa di bawa atau di tebus dari majikan pertama, singkat cerita Nina di bawalah ke rumah majikan ibu saya untuk bisa bekerja kembali,  Nina di jemput lah oleh ibu saya dan majikan ibu saya, untuk di tebus di karenakan majikan pertma  minta ganti rugi, setelah  nya di tebus dan di bawa ke rumah majikan ibu saya Nina di pekerjakan lah di saudara majikan ibu kandung  saya beberapa waktu, Nina pun mendapatkan majikan kedua ini sangat baik karena Nina saat itu kondisinya kurang begitu sehat, di suruh lah pulang dan cuti oleh majikan kedua supaya istrirahat dulu di Indonesia. Terang Tedi.

Di waktu yang Sama bapak kandung Aming Komarudin menceritakan Awal keberangkatan Nina (PMI) malang tersebut  oleh sponsor bernama WN dan RSI dan RTM dengan mengunakan Visa bukan untuk kerja dan diduga di berangkatkan secara ilegal.

Pemberangkatan Nina dengan calling Visa langsung ke rumah majikan harus berakhir dengan peristiwa tragis dimana ia meninggal di negara penempatan,

Kini jenazah almarhum dikabarkan lagi di dalam proses untuk di pulangkan ke kampung halaman nya.

Sambil menangis bapak nya, meminta kepada pemeroses (sponsor) salah satu di antara  nya  WN, RSI dan RTM Harus  Bertanggung jawab, yang telah  memberangkatkan anak saya atas apa yang terjadi saat ini, dan berharap kepada pemerintah memohon untuk segera almarhumah Nina untuk segera di pulangkan Ke Indonesia, ungkap nya.

Sementara pihak media kesulitan untuk meminta tanggapan dari pihak seponsor yang telah mengurus dan memberangkatkan Nina Haryati Binti Aming Komarudin saat itu, dan seponsor belum ada pertanggungjawaban kepada pihak keluarga baik secara moril maupun materiil.

(As)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *