Selokan Air Lindi TPA Cikundul Bukannya Pembawa Berkah Malah Musibah Warga Leuwiheulang Situmekar Kota Sukabumi, Simak Fakta nya, Viralkan..!!

Sukabumi | antarwaktu.com – TPA Cikundul atau biasa di sebut tempat pembuangan sampah akhir yang ada di kampung Saluyu RT.05 RW. 07 Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi telah di buka sejak tahun sembilan puluhan,dari sejak itu air Lindi yang bau menyengat dan hitam pekat mengalir ke perkampungan leuwiheulang warga RT. 04 kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu kota Sukabumi.
Sangat disayangkan keberadaan TPA tersebut bukanya membawa berkah, tapi musibah alias malapetaka disaat kemarau tiba,dimana masyarakat membutuhkan air untuk sehari-hari. Maka pertanyaannya siapa yang harus bertanggung jawab? Jawabannya,ya pasti Pemerintah yang berkewajiban untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Maka potret seperti ini jadi cermin bagi para pemimpin yang diberi amanah yang punya kuasa dan kebijakan yang akan dipertanyakan akan sumpah janji saat duduki jabatannya? Mari berbuatlah mumpung punya kuasa dan kebijakan, karna semua akan ada perhitungan sekarang dan kelak nanti.

Genap sudah penderitaan warga masyarakat kampung Leuwiheulang di saat musim kemarau seperti ini dampak dari aliran air Lindi yang mengalir dari TPA Cikundul itu beberapa sumur warga tercemar,
sehingga berbau dan berubah warna jadi keruh tidak layak lagi untuk di pergunakan kebutuhan rumah tangga warga masyarakat pada, Senin (7/8/2023).

Warga masyarakat leuwiheulang inisial H, memberikan penjelasan kepada awak media mengenai keruh dan bau nya beberapa sumur di lingkungan yang diduga tercemar oleh resapan air Lindi yang melewati pemukiman nya ,memang hampir setiap musim kemarau seperti ini sumur warga selalu berubah warna dan bau .
“kami warga di kampung leuwiheulang ini tidak bisa berbuat banyak dan percuma ngadu ke sana sini juga tidak ada tanggapan bahkan pak RW 07 beberapa kali mengajukan permohonan untuk di buatkan aliran Lindi yang tidak meresap ke sumur warga belum tidak di tanggapi sampai hari ini tidak ada kejelasan”, terangnya

Di tempat lain ketua DPC PWRI (persatuan wartawan republik Indonesia) H Abdul Azis dan juga sebagai ketua RW 07 setempat sangat menyayangkan atas selalu terjadinya pencemaran sumur warga di setiap musim kemarau ini.
“Bahkan pernah beberapa tahun kebelakang, kalau air sumur sudah seperti ini, akibatnya warga terkena penyakit kulit gatal gatal”,terangnya

Kami sudah beberapa kali pengajuan berharap di tata, supaya saluran air Lindi ini tidak meresap ke sumur warga, tapi sampai sekarang belum ada tindakan apa apa, lanjutnya.

“Saya berharap, pihak pemerintah kota Sukabumi khusus nya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) , segera memasang gorong2 atau selokan yang layak yang tidak meresap (betonisasi) supaya tidak mencemari lingkungan demi jaga kesehatan warga di lingkungan sekitar TPA Cikundul ini’, pintanya dengan kesal karena belum ada respon dari Pemkot.

Padahal sudah sejak puluhan tahun yang lalu aliran selokan Cigagatak yang sekarang berubah jadi aliran air Lindi, menjadi sumber air kebutuhan warga,tambahnya
“Karena di Cigagatak ini ada sumber air yg tidak pernah surut walau kemarau panjang, tapi sudah puluhan tahun semenjak ada nya TPA Cikundul , Cigagatak tercemar di saat kemarau panjang seperti ini”, tutup H.Azis.
(Tim, Investigasi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *