Jalan di Desa Sei Kamah Rusak Parah, Bupati Aasahan Bungkam Saat di Konformasi Wartawan


Asahan | antarwaktu.com – Bupati Asahan H.Surya Bsc pada saat keluar dari Kantor DPRD Kabupaten Asahan setelah selesai mengikuti sidang Paripurna membahas Raperda tentang Perubahan APBD Kab.Asahan TA 2023 Selasa 26 September 2023 yang mana Bupati didampingi oleh Sekda ( Sekretaris Daerah )

Namun pada saat Bupati akan menuju ke Mobil Dinasnya untuk kembali kekantor Bupati Asahan, beberapa rekan-rekan Media dan LSM menghampiri Bupati untuk mempertanyakan masalah Jalan yang berada di Desa Sei Kamah Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan yang kondisinya saat ini sudah semakin parah dan dikeluhkan oleh masyarakat serta pengguna jalan lainnya yang setiap hari melintasi jalan tersebut.

Mendengar pertanyaan tersebut Bupati Asahan enggan memberikan Komentar dan langsung terburu-buru bergegas masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan Gedung DPRD Asahan.

Disaat yang bersamaan awak media mencoba mempertanyakan hal tersebut kepada salah satu Anggota DPRD Asahan inisial Iwan Siregar dari Fraksi Partai Gerindra untuk menanyakan hal yang sama.

Dalam kesempatan tersebut terjadi tanya jawab antara Anggota DPRD tersebut dengan Sdra Amin Harahap selaku Tim Investigasi DPP LIMK.
Apakah Desa Sei Kamah tersebut masih Wilayah Kab.Asahan..? Jawab Anggota DPRD tersebut : Masih.
Kalau memang masih wilayah Asahan,kenapa sudah hampir 15 Tahun tidak mendapatkan perbaikan Jalan seperti di Desa atau Kecamatan lain….? Kembali dijawab, itu urusan mereka, yang dimaksud dengan urusan mereka adalah Pemerintah sebagai pelaksana kegiatan.

Tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan Tim Investigasi Dari DPP LIMK beserta beberapa awak media turun langsung kelapangan pada hari itu juga untuk konfirmasi dengar warga setempat.

Tiba dilokasi Tim Investigasi mengkonfirmasi salah seorang warga inisial N ( 55 ) yang sudah 40 Tahun tinggal di Desa tersebut dan setiap harinya N berjualan di Sei Kamah Baru begitu juga AT ( 45 ) warga Desa Sei Kamah II kepada awak media mengatakan bahwa sudah 10 Tahun lebih jalan ini tidak diperbaiki sementara ini adalah salah satu jalan yang menghubungkan antara Desa satu dengan Desa yang lainnya bahkan menghubungkan dengan kecamatan lainnya.
Kami sebagai warga masyarakat sangat prihatin dengan kondisi jalan yang semangkin bertambah parah bahwa kami juga sudah membuat reflika Kuburan ditengah jalan sebagai bentuk sindiran keras kami kepada Pemerintah Kab.Asahan agar sesegera mungkin memperbaikinya serta dapat melihat dan mendengar apa yang menjadi keluhan dari kami,namun semuanya itu hanya sia-sia.

Lebih lanjut mereka menyampaikan kami sebagai Masyarakat Desa Sei Kamah II Kec.Sei Dadap tidak percaya lagi dengan janji-janji manis para Pemimpin di Asahan ini, yang mana sebentar lagi pesta demokrasi akan berlangsung yang pasti mereka-mereka itu akan butuh suara kami atau dukungan dari kami masyarakat,dalam kesempatan ini melalui awak media ini dengan tegas kami sampaikan mohon maaf kami sudah muak dengan janji-jandi dan kami tidak butuh itu yang kami butuhkan adalah bukti demikian ungkap AT mengakhiri ucapannya.

Amin Harahap Tim Investigasi DPP LIMK kepada kami mengungkapkan sangat kecewa kepada Bupati Asahan yang enggan memberikan komentarnya,seharusnya sebagai Kepala Daerah beliau harus lebih peka dengan kondisi Asahan yang beliau pimpin saat ini.

Sementara kalau kita lihat saat ini sedang dikerjakan pembangunan Jalan Hotmix di Daerah Terminal Madya Kisaran dengan menelan biaya sebesar Rp. 9 M yang dananya bersumber dari dana DAK ( Dana Alokasi Khusus ) TA 2023 dan menurut kami jalan tersebut belum begitu dibutuhkan namun itu yang terlebih dahulu diprioritaskan,ada apa ini semua.

Belum lagi masalah Pembangunan Menara Masjid Agung yang saat ini dalam pengerjaan menelan sebesar Rp. 20 M berasal dari dana APBD TA 2023 dan tidak mungkin dengan dana segitu akan selesai pasti ada kelanjutannya, pertanyaan kami mengapa pemerintah Kab
Asahan tidak memperhatikan sama sekali mana yang harus terlebih dahulu yang harus dikerjakan terutama Infrastruktur terutama Jalan demi kepentingan masyarakat,namun Pemerintah lebih cenderung mengerjakan yang sama sekali tidak dirasakan oleh masyarakat.

Bahkan saat ini demi untuk kepentingan tertentu Pemerintah Kab.Asahan membiarkan Pembangunan Gedung Olah Raga Mangkrak artinya tidak diteruskan,sementara pembangunannya sudah 2 Tahun dikerjakan tidak kunjung selesai.

Menyikapi hal ini kami dari Lembaga DPP LIMK sangat kecewa atas kinerja Pemerintah Kab.Asahan,demikian paparnya (BBB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *