Kekeringan Melanda 49 Desa di 13 Kecamatan Lamongan Warga Berebut Air Bersih

Lamongan | antarwaktu.com – Akibat dari kemarau panjang membuat sejumlah wilayah Di Kabupaten Lamongan mengalami Krisis air bersih. BPBD Lamongan mencatat, saat ini sudah 49 desa di 13 kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Kekeringan di Lamongan menimpa 67 dusun di 49 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Selain itu, ada 2 kecamatan berpotensi terjadi kekeringan, yakni Glagah dan Deket. Sebab ada penurunan kualitas air yang berubah menjadi payau.

Sampai hari ini Per 21 Oktober, 13 kecamatan dilaporkan kekeringan. Selain itu ada 2 kecamatan yang berpotensi terjadi kekeringan, yaitu Glagah dan Deket di mana ada penurunan kualitas air yang berubah menjadi payau,” kata Kepada BPBD Lamongan, Joko Raharto Selasa (24-10-2023).

untuk kawasan yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang ini sesuai dengan perhitungan yang dibuat Pemkab Lamongan yang telah mengeluarkan SK Bupati perihal status darurat kekeringan di 13 Kecamatan.

Dalam SK Bupati ini dijelaskan kawasan berstatus darurat meliputi Tikung, Sugio, Mantub, Kembangbahu, Sukodadi, Sarirejo, Modo, Biluluk, Sukorame, Kedungpring, Babat, Sambeng dan Lamongan.

“SK Bupati ini merujuk pada kejadian kekeringan di tahun-tahun sebelumnya, namun tidak bisa menjadi patokan karena datanya bisa berkurang atau bahkan bertambah,” ujarnya.

Di ungkapkan oleh Joko , hingga kini BPBD Lamongan tetap konsisten dan kontinyu melakukan suplai air ke daerah-daerah yang mengalami krisis air. Hingga kini, bantuan air bersih yang diberikan ke dusun-dusun terdampak sudah mencapai 220 tangki air bersih “tandasnya(tr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *