Sedekah Bumi Desa Lukrejo Hargai Budaya dan Kearifan Lokal

Lamongan | antarwaktu.com – Pagelaran Reog Ponorogo mewarnai kemeriahan sedekah Bumi Desa Lukrejo Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan

Kepala Desa Lukrejo Kecmatan Kalitengah Sarnawi SE, mengatakan Pelestarian serta Nguri- uri budaya adat istiadat peninggalan leluhur yang menjadi tradisi masyarakat Jawa yakni bersih Desa (Sedekah Bumi) merupakan. hal yang wajib di lestarikan setiap tahun oleh masyarakat setempat ,seperti halnya di laksanakan Desa Lukrejo Kec Kalitengah Kab Lamongan Kamis (12-10-2023).

Doa bersama atau selamatan kenduri pada malam hari di Area Makam Mbah Lukman ini merupakan tradisi saat bersih Desa ,dimana kita yang kumpul melaksanakan doa bersama untuk parah leluhur yang menjadi cikal bakal Desa ‘Lukrejo “ujar kades Lukrejo sarnawi.

Sarnawi yang Kades kelas tiga ini juga menjelaskan tradisi kenduri atau doa bersama di area makam Mbah Lukman merupakan suatu adat istiadat bagi masyarakat yang masih melekat di saat acara sedekah Bumi ( nyadran ) atau bersih desa.

“Peninggalan Leluhur kuno ini masih dilestarikan oleh masyarakat desa Lukrejo khususnya ,bersih desa merupakan nguri-uri adat istiadat dan melestarikan budaya Jawa yang selalu menjadi ciri khas saat bersih desa,dimana diyakini punden maupun cungkup merupakan petilasan yang masih terwujud dari nenek moyang dahulu “katanya.

“Tradisi Bersih Desa sebagai Upacara adat memiliki makna spritual di baliknya ,Bersih desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang yang didapat.Dan mendoakan arwah nenek moyang atau cikal bakal desa ( Danyang ) tujuan bersih desa adalah untuk memohon berkat dari yang kuasa agar hasil panen berikutnya melimpah ,seluruh warga diberi kesehatan dan menjadikan desa yang aman,tentram gemah Ripah loh jinawi “Pungkas kades.

Diwaktu yang sama dituturkan oleh Mbah Warso masyarakat Desa ngeluk dulu malah sedekah bumi dalam satu tahun tiga kali tapi sekarang di jadikan satu di makam Mbah Lukman

Mbah Warso juga menceritakan bahwa sedekah bumi didesa Lukrejo ini kurang lebih memotong 170 an kambing semua itu hasil dari nadar seseorang yang hasil bumi bagus atau pedang berhasil sehingga mereka punya nadar kesini.

Lanjut mbh warso untuk memasak di sedekah Bumi Lukrejo juga beda dengan desa lain bahwa sedekah bumi di desa ini semua kegiatan memasak di lakukan oleh kaum laki-laki yang sudah menjadi tradisi sejak dulu ,untuk alat memasak pun dari bahan kuali dan memasak pakai kayu bakar “pungkasnya(trs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *