SDN 3 Karangtumaritis Dalam Rehabilitasi Ruang Kelas

Indramayu | antarwaktu.com – Banyak sekolah di Kabupaten Indramayu, yang sudah berusia tua, Terutama bila sekolah tersebut dibangun pada tahun 1970-an atau 1980-an. Saat itu pemerintah membangun banyak sekolah negeri yang dikenal dengan istilah sekolah Inpres. Karena sudah cukup berumur, sehingga ada ruang kelas yang mengalami kerusakan. Seperti halnya SDN 3 Karangtumaritis, Sekolah ini sedang dalam direhabilitasi, karena sudah tidak layak untuk KBM, cuma tidak semua gedung sekolah yang ruang kelas dibongkar hanya ada tiga lokal yang sedang di rehabilitasi atau rusak ringan. Kamis 23/11/2023.

Kasnawi,S,Pd,M,M, Kepala SDN 3 Karangtumaritis, mengatakan ada perbedaan tingkat kerusakan ruang kelas atau bangunan sekolah. Kerusakan sampai 30% – 45% dapat dikategorikan tingkat kerusakan ringan. Pada tingkatan tersebut seperti halnya pintu yang lepas engselnya, plafon yang berlubang atau bangunan yang sudah tua sehingga harus diganti. Kerusakannya sampai 45% – 60% termasuk kategori rusak sedang. Bisa berupa penggantian atap. Perbaikan ruang kelas di SDN 3 Karangtumaritis, sebanyak 3 lokal sedang dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi. ujarnya.

Masih di tempat yang sama menurut mandor pelaksana proyek Nasir, memaparkan prihal kinerjanya bahwa pelaksanaan kegiatan yang sedang kami kerjakan sesuai dengan RAB tidak bisa menambahi apalagi mengurangi, di mulai pada tanggal 11 Oktober sampai 26 Desember 2023, dengan menggunakan jasa CV, RifQi Firdaus dan menggunakan dana DAU, anggaran tahun 2023, semoga hasil pembangunan rehabilitasi ini tepat guna dan bermanfaat. Katanya Nasir mandor bangunan.

Lanjut Kasnawi,S,Pd,M,M menambahkan mengenai Kerusakan di SDN 3 Karangtumaritis disebabkan usia ruang kelasnya yang sudah tua. Di sini ada tiga kelas yang direnovasi,
Yakni dilakukan penggantian atap, plafon, tembok rusak dan lantai, meskipun sedang di Rehabilitasi ruang kelas, tetapi kegiatan belajar-mengajar tetap bisa berjalan dengan baik. Pasalnya tidak semua ruang kelas dikerjakan, yakni memberlakukan masuk pagi dan siang. Sebagian siswa masuk pagi. Dan kelas lain masuk siang.

Pengerjaannya memang berbarengan dengan proses belajar-mengajar. Namun tidak semua ruang kelas langsung diperbaiki. Ada tiga ruang kelas yang diperbaiki sehingga yang lain masih bisa dipergunakan. Bahkan setelah selesai bisa langsung digunakan untuk kegiatan KBM. Jadi meski dilaksanakan di hari biasa, kegiatan belajar-mengajar tidak terganggu, tutur Kasnawi.
(Toyib Indramayu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *